Kamis, Desember 08, 2011

Keutamaan Sedekah



D
i dalam Al-Qur’an dan hadits banyak diutarakan tentang dorongan dan keutamaan menginfakkan harta. Kalau kita membaca surat Ali Imran: 133-134 yang menyebutkan “Dan bersegeralah kamu kepada ampunan Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa. (Yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik pada waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.” Jelas Allah SWT menjanjikan surga bagi orang-orang yang bertakwa, tidak hanya yang menjalankan rutinitas ibadah saja, tetapi juga mereka yang membelanjakan hartanya di jalan Allah SWT dan senang melakukan kebajikan (bersedekah) adalah orang-orang yang disukai Allah SWT.
Lalu apa arti sedekah itu sendiri? Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia arti dari sedekah adalah pemberian sesuatu kepada fakir miskin atau yang berhak menerimanya. Menurut sebuah hadits, Rasulullah SAW menyatakan bahwa di setiap diri manusia ada 360 persendian. Setiap hari hendaknya manusia menyedekahkan dari setiap persendiannya itu satu sedekah. Para sahabat ra bertanya kepada Rasulullah SAW, “Wahai Rasulullah, siapa yang mampu melakukannya?” Rasulullah SAW bersabda, “Menghilangkan air ludah yang menempel di masjid adalah sedekah, menyingkirkan sesuatu yang bisa membahayakan di jalan juga termasuk sedekah. Dan apabila tidak mendapatkan apa-apa, maka dua rakaat shalat Dhuha juga akan menggantikannya.” (Misykat).
Selain keutamaan sedekah, kita juga harus memperhatikan dua hal/hukum dalam bersedekah, yaitu :
v Harta yang disedekahkan hendaknya harta yang baik lagi bersih yang diperolehnya dari cara yang baik.
v Sedekah dilakukan oleh orang yang mampu dan mempunyai kebulatan tekad untuk beribadah dan mencari keridhaan Allah SWT.
Sesungguhnya membelanjakan harta di jalan Allah SWT seperti bersedekah, membayar zakat dan sebagainya tidak akan mengurangi harta yang kita miliki. Sebaliknya Allah SWT akan menyelamatkan harta yang kita miliki. Bersedekah juga akan menjauhkan kita dari bencana dan musibah serta mampu menghilangkan dukacita.
Salah satu keutamaan sedekah adalah bisa menyembuhkan penyakit jasmani dan ruhani yang tidak bisa disembuhkan dengan obat. Hal ini ditegaskan dalam sebuah hadits yang menyebutkan bahwa “Bersihkanlah harta kalian dengan membayar zakat, dan sembuhkanlah penyakit-penyakit kalian dengan bersedekah, dan sambutlah gelombang-gelombang musibah dengan doa.” (At-Targhib).
Dalam hadits yang lain menyebutkan akan keutamaan bersedekah yaitu “Pada hari kiamat, setiap orang akan berada di bawah naungan sedekahnya selama belum diputuskan untuk dihisab, yakni pada hari kiamat ketika matahari sangat dekat.” Dalam hadits lain menyebutkan bahwa sedekah dapat menutup 70 pintu keburukan, menjauhkan kemurkaan Allah SWT, dapat menjauhkan dari kematian yang buruk (su’ul khatimah), dan dapat menghilangkan kesombongan dan bangga diri. 
Allah SWT berfirman dalam surat Al-Baqarah: 276 bahwa “Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang tetap dalam kekafiran dan selalu berbuat dosa.” Barangsiapa memperbanyak sedekah maka Allah SWT akan memberikan pahala-Nya di dunia maupun di akhirat, asalkan semua dilakukan dengan ikhlas maka hartanya akan bertambah. Kuncinya harus ikhlas, tidak untuk dipamerkan (riya’) dan tidak untuk berbangga diri.
Ada sebuah firman Allah SWT yang harus diperhatikan oleh kita dalam bersedekah yaitu mengenai larangan untuk mengharapkan balasan atas apa yang telah diberikan. “Dan janganlah kamu memberi (dengan maksud) memperoleh (balasan) yang lebih banyak.” (QS Al-Mudatstsir: 6). Ka’ad Qurzhi ra berkata bahwa apabila seseorang memberi sesuatu dengan niat agar orang yang diberi akan membalas kepadanya sesuatu yang lebih baik dan lebih banyak, maka ia tidak akan mendapatkan suatu tambahan apapun dari sisi Allah SWT. Dan barangsiapa memberi sesuatu semata-mata karena Allah SWT dan tidak mengharapkan orang lain membalasnya dengan pemberian yang lebih baik dan lebih banyak atau sama dengan yang telah diberikan olehnya, maka ia akan mendapatkan balasan tambahan yang terus-menerus dari Allah SWT (Durrul-Mantsuur).
Para ulama sering menuliskan bahwa sedekah dapat menyelamatkan kita dari tipu daya syetan ketika  seseorang meninggal dunia. Menyelamatkan dari ucapan kufur atau tidak bersyukur kepada Allah SWT ketika seseorang menghadapi sakaratil maut dan menyelamatkan dari kematian mendadak, menghilangkan panas kubur, dan memberikan naungan pada hari penghisaban.
Ada kisah seorang sahabat Nabi SAW bernama Muaz ra ketika bertanya kepada Nabi SAW mengenai amalan penting yang mampu menyelamatkannya dari api neraka dan memasukkannya ke dalam surga. Nabi SAW bersabda, “Kamu telah bertanya tentang sesuatu yang penting, dan hal itu mudah bagi orang-orang yang dimudahkan oleh Allah SWT. Yaitu beribadah kepada Allah SWT dengan niat yang ikhlas, jangan menyekutukan sesuatu dengan-Nya, dirikanlah shalat, bayarlah zakat, berpuasalah pada bulan Ramadhan, dan berhajilah ke baitullah.” Kemudian Rasulullah SAW melanjutkan sabdanya, “Maukah kamu aku tunjukkan tentang pintu kebaikan (yaitu pintu yang dengannya manusia sampai kepada kebaikan)? Yaitu puasa sebagai perisai (dengan perisai manusia dapat selamat dari musuh, demikian pula dengan puasa manusia dapat selamat dari syaitan), dan sedekah yang dapat menghapuskan dosa-dosa seperti air memadamkan api dan shalat malam.”
Semoga kita semua termasuk ke dalam golongan hamba-hamba Allah SWT yang gemar bersedekah dan insya Allah mendapatkan naungan dari-Nya dihari berbangkit kelak, amiiin.   

Tidak ada komentar: