Selasa, Desember 13, 2011

Penyakit Komplikasi Hipertensi

Meningkatnya taraf hidup masyarakat dan tuntuntan hidup secara cepat berpengaruh terhadap pola makan. saat ini masyarakat lebih memilih makan siap saji yang umumnya rendah serat, tinggi lemak, tinggi gula dan mengandung banyak garam. Pola makan yang kurang kurang sehat akan memicu penyakit seperti hipertensi , jantung, diabetes melitus, dan obesitas.

Perlu diketahui bahwa saat ini Hipertensi menjadi The Silent Disease masyarakat modern. Hasil survey kesehatan yang dilakukan pada tahun 2001 oleh Departemen kesehatan, menunjukan perbandingan orang yang menderita penyakit hipertensi cukup tinggi, yaitu 56 orang dari 100 orang disurvey, mengidap penyakit Hipertensi. Padahal jika gaya hidup anda teratur, Anda bisa terhindar dari penyakit ini.

Hipertensi atau yang lebih dikenal dengan penyakit darah tinggi adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah diatas normal yang mengakibatkan peningkatan angka kesakitan (morbiditas) dan angka kematian(mortalitas). Seseorang dapat disebut menderita Hipertensi jika memiliki tekanan lebih dari 140/90 mmHg. Klasifikasi tekanan darah tinggi menurut World Health Organization(WHO), Organisasi kesehatan dunia di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) adalah sebagai berikut:


tekanan darah normal, jika sistolik kurang atau sama dengan 120 mmHg dan diastolik kurang atau sama dengan 80mmHg. Tekanan darah perbatasan, dimana sistolik 121-129 mmHg dan diastolik 81-84mmHg. Tekanan darah tinggi atau hipertensi yaitu sistolik lebih besar atau sama dengan 140 mmHg dan diastolik lebih besar atau sama dengan 90 mmHg yang juga di pengaruhi oleh bertambahnya usia.

Berikut ini adalah penyakit yang ditimbulkan akibat hipertensi atau tekanan darah tinggi

1.  Penyakit jantung Hipertensi
Peningkatan tekanan darah secara sistematik meningkatkan resistensi terhadap pemompaan darah dari ventrikel kiri, sehingga beban jantung bertambah. sebagai akibatnya terjadi hipertrofi ventrikel kiri untuk meningkatkan kontraksi. hipertrofi ini ditandai dengan ketebalan dinding yang bertambah, fungsi ruang yang memburuk dan dilatasi ruang jantung. akan tetapi kemampuan ventrikel untuk mempertahankan curah jantung dengan hipertrofi konpensasi akhirnya dilampui dan terjadi dilatasi dan payah jantung. jantung semakin terancam seiring parahnya aterosklerosis koroner.

2.  Penyakit Arteri koronaria
Hipertensi umumnya diakui sebagai faktor penyebab utama penyakit Arteri Koronaria. plaque atau penggumpalan terbentuk pada percabangan arteri yang ke arah arteri koronaria kiri serta kanan dan agak jarang pada arteri sirromflex. aliran darah ke distal dapat mengalami obstruksi secara permanen maupun sementara yang disebabkan oleh akumulasi plaque. sirkulasi kolateral berkembang disekitar obstruksi arteromasus yang menghambat pertukaran gas dan nutrisi ke miokardium. kegagalan sirkulasi kolateral untuk menyediakan suplai oksigen yang adekuat ke sel yang berakibat terjadinya penyakit arteri koronaria.

3.  Aorta Disekans
Pembuluh darah terdiri dari beberapa lapisan, tetapi ada yang terpisah sehingga memungkinkan darah masuk. pelebaran pembuluh darah bisa timbul karena dindidng pembuluh darah aorta terpisah atau disebut aorta disekans. kejadian ini dapat menimbulkan penyakit aneurisma diamana gejalanya adalah sakit kepala yang hebat, sakit di perut sampai ke pinggang belakang dan di ginjal. aneurisme pada perut dan dada penyebab utamanya pengerasan dinding pembuluh darah karena proses penuaan ( aterosklerosis ) dan tekanan darah tinggi memicu timbulnya aneurisme.

4.  Gagal Ginjal
Gagal ginjal merupakan suatu keadaan klinis kerusakan ginjal yang progresif dan irreversible dari berbagai penyebab, salah satunya bagian yang menuju ke kardiovaskular. mekanisme terjadinya hipertensi pada gagal ginjal kronik oleh karena penimbunan garam dan air atau sistem renin angiostensin aldesteron
 
sumber: http://www.blogsehat.com

Tidak ada komentar: