Kamis, Maret 27, 2014

Menunda Kematian Dengan Bersedekah


Suatu hari Nabi Ibrahim didatangi oleh salah satu muridnya, dan ia menceritakan bahwa ia akan segera menikah besok pagi. Setelah berbincang sejenak, anak muda tersebut meninggalkan Nabi Ibrahim.

Beberapa saat kemudian, Malaikat Maut mendatangi Nabi Ibrahim dan bertanya, "Siapa anak muda yang tadi mendatangimu wahai Ibrahim?" tanya Malaikat Maut.
"Yang anak muda tadi adalah sahabat sekaligus muridku," jawab Nabi Ibrahim.
"Ada apa dia datang menemuimu?" tanya Malaikat Maut lagi.
"Dia menyampaikan bahwa dia akan melangsungkan pernikahan besok pagi," jawab Nabi Ibrahim.
"Wahai Ibrahim, sayang sekali umur anak itu tidak akan sampai besok pagi," jelas Malaikat Maut.
Setelah berkata demikian, Malaikat Maut pergi meninggalkan Nabi Ibrahim.
 
Keesokan harinya Nabi Ibrahim berjalan menuju rumah pemuda tersebut, dan alangkah terkejutnya Nabi Ibrahim melihat pemuda itu masih dalam keadaan hidup. Dan pemuda itu akhirnya melangsungkan pernikahan dengan lancar. Nabi Ibrahim turut bahagia melihat muridnya menikah.

Pemuda Masih Hidup Hingga Umur 70 Tahun
 
Walau senang, terbersit rasa sedih, rasa kasihan karena Nabi Ibrahim tahu bahwa kebahagiaannya tak akan lama. Namun apa yang terjadi berkata lain. Hari berganti hari, minggu berganti minggu, bulan berganti bulan, dan tahun berganti tahun, Nabi Ibrahim malah melihat anak muda ini panjang umurnya, hingga usia anak muda ini 70 tahun.


Nabi Ibrahim merasa penasaran, dan tak lama kemudian malaikat datang menemuinya. Langsung saja Nabi Ibrahim menanyakan tentang keganjilan itu, karena Malaikat tidak pernah akan berbohong.


"Apa gerangan yang membuat Alloh SWT menahan tanganmu untuk tidak mencabut nyawa anak muda itu dulu?" tanya Nabi Ibrahim.


"Wahai Ibrahim, di malam menjelang pernikahannya, anak muda tersebut menyedekahkan separuh dari kekayaannya. Dan ini yang membuat Allah memutuskan untuk memanjangkan umur anak muda tersebut hingga engkau masih melihatnya hidup hingga sekarang," jelas Malaikat.


Kematian memang di tangan Allah, kawan. Memajukan atau memundurkan kematian adalah hak Allah, dan Allah memberitahu lewat RasulNya.


Rasulullah SAW pernah bersabda bahwa sedekah itu bisa memanjangkan umur. Jadi, bila disebut ada sesuatu yang bisa menunda kematian, itu adalah SEDEKAH.

sumber : http://kisahislamiah.blogspot.com/2013/01

Tujuh Bacaan Pembuka Rezki



Rejeki itu, dalam Islam, tidak hanya didapat melalui kerja keras. Tapi juga doa. Maka tidak heran, jika Rasulullah mengajarkan kita untuk senantiasa melafalkan beberapa doa yang sekiranya bisa menarik rejeki kepada kita. Berikut beberapa di antaranya.

1. Memperbanyak membaca ”Laa hawla Walaa Quwwata Illaa billaah” Barang siapa yang lambat datang rezekinya hendaklah banyak mengucapkan “Laa hawla Walaa Quwwata Illaa billaah.” (HR. At- Tabrani)

2. Membaca “Laa Ilaaha Illa Llaahul Malikul Haqqul Mubin. Barang siapa setiap hari membaca Laa ilaaha illa Llaahul malikul haqqul mubin maka bacaan itu akan menjadi keamanan dari kefakiran dan menjadi penenteram dari rasa takut dalam kubur,” (HR. Abu Nu’aim dan Ad Dailami)

3. Melanggengkan Ber-Istighfar, “Barang siapa melanggengkan beristighfar niscaya Allah SWT akan mengeluarkan dia dari segala kesusahan dan memberikan rezki dari arah yang tidak diduga-duga.” (HR. Ahmad, Abu Dawud dan Ibnu Majjah)


4. Membaca Surat Al-Ikhlas. “Barang siapa mmbaca Surat Al-Ikhlas ketika masuk rumah maka berkah bacaan menghilangkan kefakiran dari penghuni rumah dan tetangganya.” (HR. At-Tabrani)


5. Membaca Surat Al-Waqiah”Barang siapa membaca surat Al-Waqiah setiap malam, maka tidak akan ditimpa kesempitan hidup.” (HR. Al- Baihaqi dalam Syu’ab Al Iman)
 
6. Memperbanyak Shalawat Ata Nabi “Ubay Bin Ka’ab meriwayatkan, bila telah berlalu sepertiga malam, Rasulullah Salallahu’alaih iwassalam berdiri seraya bersabda: “Wahai Manusia Berdzikirlah Mengingat Allah, berdzikirlah mengingat Allah. Akan datang tiupan (sangkakala kiamat) pertama, kemudian diiringi tiupan kedua. Akan datang kematian dan segala kesulitan di dalamnya.”

7. “Membaca Subhanallaah wabihamdihi Subhanallaahil adziim. Dari setiap kalimat itu seorang malaikat yang bertasbih kepada Allah Ta’ala sampai hari kiamat yang pahala tasbihnya itu diberikan untukmu.” (HR. Al-Mustagfiri dalam Ad-Da’awat).[Ustad Muhammad Arifin Ilham]

sumber : http://www.rumahkeluarga-indonesia.com

Selasa, Maret 11, 2014

Dialog Pendeta Dan Pemuda Arab



Ada seorang pemuda arab yang baru saja menyelesaikan bangku kuliahnya di Amerika. Pemuda ini adalah salah seorang yang diberi nikmat oleh Allah berupa pendidikan agama Islam bahkan ia mampu mendalaminya. Selain belajar, ia juga seorang juru dakwah Islam. Ketika berada di Amerika, ia berkenalan dengan salah seorang Nasrani. Hubungan mereka semakin akrab, dengan harapan semoga Allah SWT memberinya hidayah masuk Islam.

Pada suatu hari mereka berdua berjalan-jalan di sebuah perkampungan di Amerika dan melintas di dekat sebuah gereja yang terdapat di kampung tersebut. Temannya itu meminta agar ia turut masuk ke dalam gereja. Semula ia berkeberatan. 


Namun karena ia terus mendesak akhirnya pemuda itupun memenuhi permintaannya lalu ikut masuk ke dalam gereja dan duduk di salah satu bangku dengan hening, sebagaimana kebiasaan mereka. Ketika pendeta masuk, mereka serentak berdiri untuk memberikan penghormatan lantas kembali duduk.

Di saat itu si pendeta agak terbelalak ketika melihat kepada para hadirin dan berkata, "Di tengah kita ada seorang muslim. Aku harap ia keluar dari sini."Pemuda arab itu tidak bergeming dari tempatnya. Pendeta tersebut mengucapkan perkataan itu berkali-kali, namun ia tetap tidak bergeming dari tempatnya.

 

Hingga akhirnya pendeta itu berkata, "Aku minta ia keluar dari sini dan aku menjamin keselamatannya." Barulah pemuda ini beranjak keluar.
 

Di ambang pintu ia bertanya kepada sang pendeta, "Bagaimana Anda tahu bahwa saya seorang muslim."
 

Pendeta itu menjawab, "Dari tanda yang terdapat di wajahmu."
Kemudian ia beranjak hendak keluar. Namun sang pendeta ingin memanfaatkan keberadaan pemuda ini, yaitu dengan mengajukan beberapa pertanyaan, tujuannya untuk memojokkan pemuda tersebut dan sekaligus mengokohkan markasnya. Pemuda muslim itupun menerima tantangan debat tersebut.

 

Sang pendeta berkata, "Aku akan mengajukan kepada anda 22 pertanyaan dan anda harus menjawabnya dengan tepat."
Si pemuda tersenyum dan berkata, "Silahkan...!"

 

Pertanyaan Sang pendeta pun mulai bertanya, "Sebutkan satu yang tiada duanya, dua yang tiada tiganya, tiga yang tiada empatnya, empat yang tiada limanya, lima yang tiada enamnya, enam yang tiada tujuhnya, tujuh yang tiada delapannya, delapan yang tiada sembilannya, sembilan yang tiada sepuluhnya, sesuatu yang tidak lebih dari sepuluh, sebelas yang tiada dua belasnya, dua belas yang tiada tiga belasnya, tiga belas yang tiada empat belasnya."
 

Sang pendeta melanjutkan pertanyaannya,
 

"Sebutkan sesuatu yang dapat bernafas namun tidak mempunyai ruh!
 

Apa yang dimaksud dengan kuburan berjalan membawa isinya?
Siapakah yang berdusta namun masuk ke dalam surga?
Sebutkan sesuatu yang diciptakan Allah namun Dia tidak menyukainya?
 

Sebutkan sesuatu yang diciptakan Allah dengan tanpa ayah dan ibu!
Siapakah yang tercipta dari api, siapakah yang diadzab dengan api dan siapakah yang terpelihara dari api?
 

Siapakah yang tercipta dari batu, siapakah yang diadzab dengan batu dan siapakah yang terpelihara dari batu?
 

Sebutkan sesuatu yang diciptakan Allah dan dianggap besar!
 

Pohon apakah yang mempunyai 12 ranting, setiap ranting mempunyai 30 daun, setiap daun mempunyai 5 buah, 3 di bawah naungan dan dua di bawah sinaran matahari?"
 

Jawaban Mendengar pertanyaan tersebut pemuda itu tersenyum dengan senyuman mengandung keyakinan kepada Allah. Setelah membaca basmalah ia berkata,
 

1. Satu yang tiada duanya ialah Allah SWT.
 

2. Dua yang tiada tiganya ialah malam dan siang. Allah SWT berfirman, "Dan Kami jadikan malam dan siang sebagai dua tanda (kebesaran kami)." (Al-Isra’: 12).
 

3. Tiga yang tiada empatnya adalah kekhilafan yang dilakukan Nabi Musa ketika Khidir menenggelamkan sampan, membunuh seorang anak kecil dan ketika menegakkan kembali dinding yang hampir roboh.
 

4. Empat yang tiada limanya adalah Taurat, Injil, Zabur dan al-Qur’an.
 

5. Lima yang tiada enamnya ialah shalat lima waktu.
 

6. Enam yang tiada tujuhnya ialah jumlah hari ketika Allah Subhanahuwata’ala menciptakan makhluk.
 

7. Tujuh yang tiada delapannya ialah langit yang tujuh lapis. Allah Subhanahuwata’ala berfirman, "Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Rabb Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang."
(Al-Mulk: 3).

 

8. Delapan yang tiada sembilannya ialah malaikat pemikul Arsy ar-Rahman. Allah SWT berfirman, "Dan malaikat-malaikat berada di penjuru-penjuru langit. Dan pada hari itu delapan orang malaikat menjunjung ‘Arsy Rabbmu di atas (kepala) mereka." (Al-Haqah: 17).
 

9. Sembilan yang tiada sepuluhnya adalah mu’jizat yang diberikan kepada Nabi Musa as, tongkat, tangan yang bercahaya, angin topan, musim paceklik, katak, darah, kutu dan belalang.
 

10. Sesuatu yang tidak lebih dari sepuluh ialah kebaikan. Allah SWT berfirman, "Barangsiapa yang berbuat kebaikan maka untuknya sepuluh kali lipat." (Al-An’am: 160).
 

11. Sebelas yang tiada dua belasnya ialah jumlah saudara-saudara Nabi Yusuf as.
 

12. Dua belas yang tiada tiga belasnya ialah mu’jizat Nabi Musa as yang terdapat dalam firman Allah, "Dan (ingatlah) ketika Musa memohon air untuk kaumnya, lalu Kami berfirman, ‘Pukullah batu itu dengan tongkatmu.’ Lalu memancarlah daripadanya dua belas mata air." (Al-Baqarah: 60).
 

13. Tiga belas yang tiada empat belasnya ialah jumlah saudara Yusuf ditambah dengan ayah dan ibunya.
 

14. Adapun sesuatu yang bernafas namun tidak mempunyai ruh adalah waktu Shubuh. Allah SWT berfirman, "Dan waktu subuh apabila fajarnya mulai menyingsing." (At-Takwir: 18).
 

15. Kuburan yang membawa isinya adalah ikan yang menelan Nabi Yunus as.
 

16. Mereka yang berdusta namun masuk ke dalam surga adalah saudara-saudara Yusuf as, yakni ketika mereka berkata kepada ayahnya, "Wahai ayah kami, sesungguhnya kami pergi berlomba-lomba dan kami tinggalkan Yusuf di dekat barang-barang kami, lalu dia dimakan serigala."
Setelah kedustaan terungkap, Yusuf berkata kepada mereka, "tak ada cercaaan terhadap kalian."
Dan ayah mereka Ya’qub berkata, "Aku akan memohonkan ampun bagimu kepada Rabbku. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."

 

17. Sesuatu yang diciptakan Allah namun tidak Dia sukai adalah suara keledai.
Allah SWT berfirman, "Sesungguhnya sejelek-jelek suara adalah suara keledai." (Luqman: 19).

 

18. Makhluk yang diciptakan Allah tanpa bapak dan ibu adalah Nabi Adam, malaikat, unta Nabi Shalih dan kambing Nabi Ibrahim.
 

19. Makhluk yang diciptakan dari api adalah Iblis, yang diadzab dengan api ialah Abu Jahal dan yang terpelihara dari api adalah Nabi Ibrahim.
Allah SWT berfirman, "Wahai api dinginlah dan selamatkan Ibrahim." (Al-Anbiya’: 69).

 

20. Makhluk yang terbuat dari batu adalah unta Nabi Shalih, yang diadzab dengan batu adalah tentara bergajah dan yang terpelihara dari batu adalah Ash-habul Kahfi (penghuni gua).
 

21. Sesuatu yang diciptakan Allah dan dianggap perkara besar adalah tipu daya wanita, sebagaimana firman Allah SWT,
"Sesungguhnya tipu daya kaum wanita itu sangatlah besar."
(Yusuf: 28).

 

22. Adapun pohon yang memiliki 12 ranting setiap ranting mempunyai 30 daun, setiap daun mempunyai 5 buah, 3 di bawah teduhan dan dua di bawah sinaran matahari adalah bermakna: Pohon adalah tahun, ranting adalah bulan, daun adalah hari dan buahnya adalah shalat yang lima waktu, tiga dikerjakan di malam hari dan dua di siang hari.
 

Pendeta dan para hadirin merasa takjub mendengar jawaban pemuda muslim tersebut. Kemudian ia pamit dan beranjak hendak pergi. Namun ia mengurungkan niatnya dan meminta kepada pendeta agar menjawab satu pertanyaan saja. Permintaan ini disetujui oleh sang pendeta.
 

Pemuda ini berkata, "Apakah kunci surga itu?"
 

Mendengar pertanyaan itu lidah sang pendeta menjadi kelu, hatinya diselimuti keraguan dan rona wajahnya pun berubah. Ia berusaha menyembunyikan kekhawatirannya, namun hasilnya nihil. Orang-orang yang hadir di gereja itu terus mendesaknya agar menjawab pertanyaan tersebut, namun ia berusaha mengelak.
 

Mereka berkata, "Anda telah melontarkan 22 pertanyaan kepadanya dan semuanya ia jawab, sementara ia hanya memberimu satu pertanyaan namun anda tidak mampu menjawabnya!"
 

Pendeta tersebut berkata, "Sungguh aku mengetahui jawaban dari pertanyaan tersebut, namun aku takut kalian marah."
 

Mereka menjawab, "Kami akan jamin keselamatan anda."
 

Sang pendeta pun berkata, "Jawabannya ialah: Asyhadu an La Ilaaha Illallaah wa asyhadu anna Muhammadar Rasulullah."
 

Lantas sang pendeta dan orang-orang yang hadir di gereja itu memeluk agama Islam. Sungguh Allah telah menganugrahkan kebaikan dan menjaga mereka dengan Islam melalui tangan seorang pemuda muslim yang bertakwa.
 

SubhanALLAH...
 

"Semoga ALLAH bimbing kita agar senantiasa menjadi hamba-Nya yang betul2 bukan cuma ahli ibadah, tapi senantiasa menjaga lidahnya dari perkataan kotor, dan menjaga kemaluannya dari hal2 yang diharamkan ALLAH. Aamiin"

sumber : Kaligrafi

Rabu, Maret 05, 2014

Kisah unik di Zaman Umar bin Khattab : Bayi Lahir di dalam Kubur


Bismillah ... Dikutip dari khutbah syeikh Sholih Al-Maghomisy (Imam besar masjid Quba) beliau bercerita,
Dikisahkan bahwa pada zaman khalifah Umar bin Khottob Radiyallahu ‘anhu, seseorang datang bersama anaknya kepada Amirul Mu’minin. Pasangan ayah dan anak ini mempunyai wajah yang sangat mirip sekali sehingga membuat Amirul Mu’minin terkaget-kaget sambil berkata,

“Demi Allah, aku tidak pernah melihat keajaiban ini sebelumnya. Dan tidaklah kemiripan anda wahai sang ayah dengan anakmu kecuali seperti kemiripan seeokor burung gagak dengan kawannya.”

(Masyhur Dikalangan bangsa arab bahwa burung gagak mempunyai kemiripan yang sangat dekat sekali dengan kawannya sesame burung gagak. Sehingga mereka menjadikan burung gagak sebagai pribahasa yang mereka pakai untuk 2 orang yang kemiripan wajah).

Kemudian sang ayah berkata kepada Umar,
“Wahai Amirul Mu’minin, bagaimanakah pandapatmu jika kau tahu bahwa anak ini dilahirkan oleh ibunya dan ibunya dalam keadaan wafat ?”

Mendengar perkataan sang ayah, umar langsung berdiri dari tempat duduknya, merubah posisinya sehingga memusatkan perhatiannya kepada sang ayah tersebut. Dan Umar adalah termasuk orang yang senang sekali mendengar cerita-cerita aneh.
“Ceritakanlah kepadaku” kata Umar dengan semangat.
Dengan segera ia pun menceritakannya kepada Umar bin Khattab,
“Wahai Amirul Mu’minin, pada suatu waktu ketika istriku ibu dari anak ini mengandungnya, aku besiap-siap untuk melakukan suatu perjalanan tapi ia melarangku. Ketika aku sampai depan pintu rumah, ia terus memaksaku untuk tidak pergi sambil berkata ‘wahai suamiku, bagaimana kau meninggalkan ku disini sedangkan aku dalam keadaan hamil ?’ Kemudian aku letakkan tanganku diatas perutnya sambil berdo’a :

“Ya allah, aku titipkan anak ku yang dalam kandungan ibunya ini kepada Mu”

Kemudian aku keluar meninggalkan istriku, dan aku habiskan berhari-hari berminggu-minggu sampai berbulan-bulan dalam perjalanan sampai akhirnya aku kembali pulang.

Sesampainya dirumah, telah berkumpul di depan pintu beberapa sepupuku kemudian mereka mengelilingiku dan memberitahuku bahwa istriku telah meninggal dunia, dengan sedih aku berkata,
“Innalillahi wa innailaihi raji’un”

Kemudian mereka membawaku kedalam rumah dan memberikanku makan, makanan yang sebelumnya telah mereka siapkan untukku.

Ketika aku sedang memakan makanan tersebut aku melihat adanya asap yang keluar dari area pemakaman, kemudian aku bertanya, mereka pun menjawab, ‘ ini adalah asap yang keluar dari kuburan istrimu setiap hari sejak istrimu dikuburkan sampai saat ini terus keluar tak terhenti ’

Mendengar jawaban tersebut, aku pun langsung berkata “demi Allah, istriku adalah seorang wanita yang rajin puasanya, selalu mengerjakan sholatnya, selalu menjaga dirinya dari maksiat, tak pernah tenang terhadap kemungkaran, dan selalu menyeru kepada kebaikan, dan Allah tidak akan menghinakannya”

Dengan segera aku menuju kuburan istriku tersebut, sesampainya aku di kuburan tersebut, aku langsung menggalinya sampai akhirnya aku melihat jasad istriku sedang duduk dalam keadaan wafat dan anaknya yang sekarang bersamanya, ia duduk diantara kedua kaki ibunya dalam keadaan hidup. Kemudian terdengar suara dari arah yang tidak diketahui,

“WAHAI ENGKAU YANG MENITIPKAN BARANG TITIPANMU, AMBILLAH BARANG TITIPAN MU KEMBALI.”

Masya Allah……. Allah benar-benar mengembalikkan padanya anaknya yang ia titipkan kepadaNya sebelum ia melakukan perjalan.

Para ulama yang meriwayatkan cerita ini berkata bahwa seandainya ayah tersebut menitipkan kepada Allah anak dan istrinya juga dalam doanya sebelum ia meninggalkan istrinya, niscaya ia akan mendapati istrinya juga hidup seperti anak yang dititipkannya kepada Allah.

“Ya Allah, Kami Titipkan Kepadamu Agama Kami Dan Berikanlah Kami Keteguhan Iman Kepadamu Sampai Kami Menjumpaimu Hari Kiamat Nanti, Wahai Allah Tuhan Semesta Alam”


sumber : Kaligrafi

Sabtu, Maret 01, 2014

RAHASIA SURAT YASSIN AYAT KE 58




Barang siapa yang membaca
YAASIN sepenuhnya dan pada ayat
ke 58 surah tersebut 'SALAAMUN
QAULAN MIN RABBIN RAHIM'
diulang sebanyak 7 kali untuk 7
niat baik, Insya Allah dengan izin
Yang Maha Esa dan Maha Kuasa,
semua hajat kita akan dikabulkan.

Jika boleh niatkan seperti ini :
1) YA-ALLAH YA-RAHIM, ampunkan
dosa-dosaku dan saudara-saudaraku

2) YA-ALLAH YA-RAHMAN, karuniakan
aku isteri, suami, anak-anak yang
soleh dan mencintai islam

3) YA-ALLAH YA-RAZZAK, karuniakan
aku rezeki yang berkat, kerja yang
baik dan berjaya didunia dan
akhirat

4) YA-ALLAH YA-JABBAR, kabulkan
hajat penghantar maklumat yang
aku dapat ini

5) YA-ALLAH YA-MUTAQABBIR,
jauhkan aku dari sifat khianat dan
munafiq dan miskin

6) YA-ALLAH YA-WADUUD,
karuniakan aku dan seluruh umat
Muhammad yang beriman
kesehatan lahir batin

7) YA-ALLAH YA-ZALJALA LIWAL
IKRAM, kabulkanlah semua
hajatku, dan ridhaikanlah aku.....

Aamiin Ya Allah.


sumber : Strawberry