Berikut ini dikemukakan hasil studi khasiat tiap bahan yang biasa
digunakan untuk membuat ramuan yang diminum, yaitu: bawang putih, lemon,
jahe, cuka apel, dan madu.
- Bawang putih
- Lemon
- Jahe (halia)
- Cuka apel
- Madu
Bawang putih
Bagian yang digunakan: Isi / umbi siung bawang putih.
Komponen:
Minyak atsiri, kandungan alicin, vitamin ajoene, vitamin kelompok B, vitamin C, enzim dan sumber mineral unggul termasuk fosfor, zat besi, dan potasium
Aksi farmakologis:
Anti-bakteri dan anti-virus, anti-peradangan, anti-trombotik
(penggumpalan darah), anti-obesitas, vasodilator (pelancar aliran
darah), penurun tekanan darah, pemurni darah, pengontrol kadar gula
darah, penambah energi / stamina, imunitas tubuh, penghilang rasa mual,
pembakar / pengontrol lemak, antioksidan, pelancar pencernaan dan
metabolisme, ekspektoran (pembersih), pelindung tubuh dari keracunan,
dan pengatur aktivitas saraf.
Umbi bawang putih berkhasiat anti-bakteri yang kuat terhadap organisme penyakit seperti disentri shigella (dysenterrica shigella), tifus salmonella (tiphus salmonella), infeksi streptococcus, dan infeksi stephlococci.
Bawang putih memiliki agen anti-trombotik karena kandungan bahan yang
mencegah penggumpalan darah. Sebagai vasodilator (pelancar aliran
darah) bawang putih menurunkan tekanan darah tinggi karena membersihkan
pembuluh darah.
Bawang putih berdampak signifikan terhadap darah dan penurunan kadar
kolesterol jahat (LDL) tanpa mengurangi kadar kolesterol baik (HDL).
Bawang putih mengontrol juga produksi kolesterol jahat LDL pada liver
(hati).
Bawang putih meningkatkan kekebalan dan meredakan pembengkakan tulang, jaringan, sendi, dan tulang rawan.
Digunakan untuk pengobatan apa saja?
Bawang putih adalah satu jenis pengobatan tradisional tertua di
dunia. Digunakan untuk menyembuhkan penyakit infeksi, seperti tifus,
disentri, bronkitis, pneumonia, flu dan batuk, serta usus buntu.
Dianjurkan untuk mengobati penyakit gangguan jantung, seperti hipertensi
(tekanan darah tinggi) dan , emboli paru-paru, dan obesitas. Digunakan
juga untuk menyembuhkan penyakit reumatik, asam urat, dan kaku sendi.
Toksitas (indikasi keracunan):
Tidak ada efek samping yang dilaporkan
LEMON (SITRUN)
Bagian yang digunakan: Jus buah, kulit, dan minyak esensial.
Komponen:
Minyak esensial mengandung 2.5% pektin, limonene, flavonoide citro, vitamin C, dan kalcium.
Aksi farmakologis:
Mendinginkan, menambah energi, berfungsi aromatik (menimbulkan aroma
yang diinginkan), meningkatkan kekebalan tubuh, penangkal bakteri,
kuman, dan virus, anti-peradangan, pelancar aliran darah, anti-obesitas,
penambah energi / stamina, pengurang rasa sakit (analgesik), penghilang
rasa mual, penyembuh bercak kulit, jerawat, sariawan, kapalan, bisul,
pelancar pencernaan / metabolisme, pelindung tubuh dari keracunan, dan
pengatur aktivitas saraf, penenang.
Jus lemon memberikan “kolagen antar-semen cellecular” zat
untuk membangun struktur jaringan pembuluh darah otot, tulang, dan
tulang rawan. Ini menghasilkan fleksibilitas pada pembuluh darah dan
mencegah terbentuknya plak aterosklerosis (penyumbatan pembuluh darah),
dan meningkatkan sirkulasi darah ke otak dan pembuluh koroner jantung.
Digunakan untuk pengobatan apa saja?
Jus lemon berkhasiat meningkatkan energi, memberi kesegaran,
dan menghilangkan kelelahan dan depresi. Digunakan untuk mengobati
gangguan pembuluh darah, seperti wasir varises, iskemia miokard
(kondisi kekurangan oksigen karena terhentinya aliran darah dari arteri
koroner yang mengakibatkan matinya sel-sel jantung), jantung berdebar,
dan tekanan darah tinggi. Dianjurkan untuk mengobati penyakit reumatik
akut, asam urat, dan sakit saraf. Digunakan juga untuk mengatasi gusi
berdarah dan mencegah muntah-muntah, mual, dan vertigo.
Toksitas (indikasi keracunan):
Tidak ada efek samping yang dilaporkan.
JAHE (HALIA)
Bagian yang digunakan: Rimpang jahe.
Komponen:
Minyak atsiri pada kandungan jahe.
Aksi farmakologis:
Anti-peradangan, penangkal bakteri, kuman, dan virus,
anti-penggumpalan darah, penahan rasa sakit (analgesis), pelancar aliran
darah, mengurangi tekanan darah tinggi, pemurni darah, karminatif
(mengeluarkan udara), anti-obesitas, penambah kekebalan / imunitas,
penghilang rasa mual, pembakar / pengontrol lemak, antioksidan, pelancar
pencernaan / metabolisme, dan pencahar / pembuangan sisa limbah /
peluruh batu ginjal, empedu.
Jahe menghilangkan hambatan kolesterol pada pembuluh darah, mencegah
pembekuan darah dan melindungi organ dari penyumbatan dan dampak merusak
seperti aterosklerosis (penyumbatan). Mengurangi risiko serangan
jantung dan stroke.
Jahe meredakan kondisi radang jaringan tulang, sendi, dan tulang rawan, serta meningkatkan fungsi sendi.
Jahe mengatasi gangguan pencernaan pada kontraksi lambung. Satu gram
jahe menekan asam lambung dan sekresi (pengeluaran), mencegah limbung,
rasa muntah, dan nyeri perut.
Digunakan untuk pengobatan apa saja?
Jahe digunakan secara intensif untuk mengobati penyakit reumatik,
radang sendi, kaku sendi, dan asam urat. Dianjurkan untuk mengobati
tekanan darah tinggi, ateroklerosis (penyumbatan pembuluh koroner),
alergi hidung, bronkitis, asma, gangguan irama jantung, gangguan
pencernaan, diare (muntah berak), perut kembung, dan nyeri perut.
Digunakan juga untuk menurunkan berat badan.
Toksitas (indikasi keracunan):
Tidak ada efek samping yang dilaporkan.
CUKA APEL
Bagian yang digunakan: Buah apel.
Komponen:
Cuka apel mengandung pektin, pyridoxine, asam organik, sumber kaya mineral, seperti potasium, kalium, kalcium, tembaga, magnesium, besi, dan fosfor.
Aksi farmakologis:
Pemurni darah, pembakar lemak, penangkal infeksi, anti-peradangan,
anti-bentol atau bintik-bintik pada kulit, memperlancar air kencing
(diuretik), penambah nafsu makan, anti-penggumpalan darah,
anti-obesitas, pelancar aliran darah, pengontrol kadar gula darah,
penambah energi / stamina, penambah kekebalan / imunitas, penurun
tekanan darah tinggi, pemurni darah, pembakar / pengontrol lemak,
pelancar pencernaan /metabolisme, dan pencahar / pembuangan sisa limbah /
peluruh batu ginjal, empedu.
Cuka apel amat mempengaruhi serum darah. Membantu menetralkan keasaman akibat keasaman uric, dan melindungi kondisi rawan seperti reumatik dan asam urat.
Cuka apel amat bermanfaat sebagai pembakar lemak, lendir lemak, dan
cadangan dahak sehingga memperlancar metabolisme dan mengurangi berat
badan, dan memperbaiki fungsi organ-organ vital.
Cuka apel berdampak diuretik (membilas) pada nephron sebagai
bagian ginjal yang memproduksi air seni, meningkatkan produksi air
seni. Mengeluarkan produk limbah (sisa) melalui air seni seperti asam
urat dan batu ginjal.
Cuka apel mempengaruhi metabolisme glukosa (gula), mengurangi kadar
gula darah. Juga mengoksidasi dan mengencerkan darah. Mempertahankan
sirkulasi darah, dan meningkatkan kesehatan dan fungsi organ-organ
vital.
Digunakan untuk pengobatan apa saja?
Cuka apel meningkatkan energi dan kemampuan menyembuhkan dan
diajurkan untuk mengobati gangguan jantung, seperti hipertensi (darah
tinggi), iskemia miokard (kondisi kekurangan oksigen karena terhentinya aliran darah dari arteri koroner yang mengakibatkan matinya sel-sel jantung), hiperlipidemia (penyakit
yang disebabkan meningkatnya lipid atau molekul darah abnormal dalam
darah), dan obesitas. Digunakan untuk mengobati radang sendi, asam urat,
osteoporosis (pengeroposan tulang), nyeri sendi, dan otot terjepit.
Bermanfaat untuk menyembuhkan diabetes, sembelit, dan gangguan
pencernaan.
Toksitas (indikasi keracunan):
Tidak ada efek samping yang dilaporkan.
MADU
Sumber atau asal: Lebah
Aksi farmakologis:
Anti-bakteri, kuman, virus, penangkal infeksi, antioksidan,
melancarkan pencernaan, mengurangi rasa sakit, berfungsi pencahar,
anti-penggumpalan darah, penurun tekanan darah tinggi, anti-obesitas,
pelancar aliran darah, penambah energi / stamina, penambah kekebalan /
imunitas, pengurang rasa sakit / analgesik, penyembuh bercak kulit,
jerawat, sariawan, kapalan, bisul, penambah nafsu makan, antioksidan,
pelancar pencernaan / metabolisme, pencahar / pembuangan sisa limbah /
peluruh batu ginjal, empedu, dan mengawetkan.
Madu mengatur sekresi (pengeluaran) kelenjar dan meningkatkan
metabolisme kalcium, dan membantu pertumbuhan dan perkembangan tulang
dan gigi anak-anak. Mempengaruhi gerakan usus dan mengurangi rasa sakit.
Madu melancarkan saluran pencernaan pada usus, merangsang sekresi
pencernaan alami, mengontrol sekresi pencernaan alami, mengontrol HCI,
dan meningkatkan proses pencernaan. Membawa efek perubahan generatif
pada pembuluh darah dan jaringan penghubung, serta mempertahankan
fungsinya. Madu memiliki nilai gizi tinggi yang memberi energi kepada
otot-otot, terutama otot jantung dan organ vital. Membangun antibodi dan
meningkatkan kekebalan tubuh.
Sebagai zat anti-bakteri, madu menghalangi pertumbuhan bakteri karena
kandungan antibodi dan imunitasnya. Sebagai zat anti-obesitas, madu
mengendalikan kolesterol dan mengurangi berat badan.
Digunakan untuk pengobatan apa saja?
Madu adalah obat alami, digunakan baik untuk mengobati gangguan penyakit melalui pengobatan dari dalam maupun di luar tubuh.
Dianjurkan untuk mengobati gangguan saluran pencernaan usus, seperti gangguan pencernaan, bisul perut, sembelit, ambeien, dan hilangnya nafsu makan.
Madu secara intensif digunakan untuk mengobati infeksi paru-paru,
seperti bronkitis, pneumonia, influenza, kerongkongan gatal, dan
pengobatan batuk kering. Juga digunakan untuk mengobati gizi buruk,
mengobati penyakit tulang, osteoporosis (pengeroposan), kelelahan, dan
depresi. Digunakan juga untuk mengobati penyakit kardiovaskular, seperti
darah tinggi, varises, dan penyempitan pembuluh darah.
Digunakan dari luar:
Sebagai penangkal infeksi, madu digunakan untuk mengobati kulit
terbakar, gatal-gatal, eksim, ruam-ruam pada tangan, kaki, puting susu,
dan kulit.
REFERENSI:
R.C. Wren, F.L.S., Potter’s new cyclopaedia of Botanical Drugs & Preparations, Published by C.W. Danel Co Ltd, England 1973.
Dr. K.M. Nadkarni, Indian Materia Medico, Published by Bombnay Popular, Prakashan 1976.
Herbal Remedies & Homeopath, Published by Strathearn Book Ltd., Toronto, Canada, 2001.
Dr. John Heinerman, Healing Power of Herb, Published by Globe Mini Mags, Globe communication corp, New York, 1993.
Dr. R.N. Choprer, Indigenous Drugs of India, Calcuta, 1958.
E. Nasir, Flora of West Paskistan, Karachi. 1972.
Sumber:
https://sbelen.wordpress.com/2014/04/11/apa-saja-rahasia-khasiat-ramuan-herbal-sano-bawang-putih-lemon-jahe-cuka-apel-madu/