Meski anda merasa pintar dan brilian, jangan keburu yakin bahwa semua
pintu perusahaan akan terbuka secara otomatis untuk anda. Sebab
kenyataannya, para tuan dan nyonya pintar ini seringkali gagal dalam
wawancara. Alasannya ? tidak smart dan taktis dalam menjawab pertanyaan.
1. Ceritakan tentang diri anda
Erina Collins, seorang agen rekruitmen di Los Angeles menyatakan
seringkali ada perbedaan yang mengejutkan antara ketika kita membaca
lamaran seseorang dengan saat berhadapan dengan si pelamar. “Pengalaman
menunjukkan, surat lamaran yang optimis tidak selalu menunjukkan bahwa
pelamarnya juga sama optimisnya,” kata Erina. Ketika pewawancara
menanyakan hal yang sederhana seperti “Di mata anda, siapa anda?” atau
“Ceritakan sesuatu tentang anda”, banyak pelamar menatap pewawancaranya
dengan bingung dan lalu seketika menjadi tak percaya diri.
“Saya merasa biasa-biasa saja” atau “tak banyak yang bisa saya
ceritakan tentang diri saya” seringkali menjadi jawaban yang dipilih
pelamar sebagai upaya merendahkan diri. Selama ini banyak artikel karir
konvensional yang menyarankan agar anda sebaiknya merendahkan diri
sebisa mungkin, sebagai upaya mencuri hati si pewawancara. “Tapi ini
jaman modern. Jawaban yang terlalu merendah dan banyak basi-basi hanya
menunjukkan bahwa anda sebenarnya tidak yakin dengan diri anda. Dan
perusahaan masa kini tidak butuh karyawan seperti itu,” tegas Erina.
Pengalaman Eliana Burthon, staf humas sebuah hotel berbintang di New
York mungkin menarik untuk disimak. Ketika pewawancara memberinya satu
menit untuk bercerita tentang dirinya, Eliana mengatakan “Saya Eliana
Burthon, anak pertama dari lima bersaudara. Sejak SMA, saya aktif di
koran sekolah. Disitu saya menulis, mewawancarai orang-orang di sekitar
saya dan berhubungan dengan mereka. Dari situ saya sadar alangkah
menariknya bisa bertemu dengan orang banyak, berdiskusi dan mengetahui
banyak hal dari mereka. Diluar itu, saya senang musik, membaca dan
traveling.Ketika kuliah, saya sering menulis pengalaman jalan-jalan
saya, atau sekedar memberi referensi kaset yang sedang laris untuk koran
kampus saya.”
Meski tak memberikan jawaban yang berbunga-bunga, apa yang diungkapkan
Eliana tentang dirinya menunjukkan bahwa dirinya terbuka, ramah dan
punya rasa ingin tahu. “Jawaban itu cerdas dan efektif untuk
menggambarkan bagaimana dia menyatakan secara implisit bahwa dirinya
merasa layak ditempatkan di posisi yang diincarnya. Pewawancara butuh
jawaban seperti itu. Cukup singkat, tapi menunjukkan optimisme yang
alamiah,” kata Erina Collins.
Kalau anda dipanggil untuk wawancara, sebisanya persiapkan diri dengan
baik. Rasa percaya diri dan menunjukkan bahwa anda menjadi diri sendiri
adalah yang terpenting. Pewawancara tidak butuh jawaban yang
berbunga-bunga, berapi-api apalagi munafik. Pada kesempatan pertama,
mereka biasanya ingin melihat bagaimana si pelamar menghargai diri
sendiri. Sebab itu, buatlah beberapa poin tentang kemahiran anda,
hal-hal yang anda sukai dan inginkan untuk masa depan anda. Kalau telah
menemukan poin-poin itu, berlatihlah mengemukakan semua itu dalam sebuah
jawaban singkat yang cerdas dan optimis.
2. Hati-hati pertanyaan jebakan
Siapapun idealnya tak suka menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
memojokkan. Tapi begitulah kenyataannya ketika anda diwawancara.
Seringkali banyak hal tak terduga yang dilontarkan si pewawancara dan
membuat anda seringkali kelepasan bicara. Dalam hal ini, Erina memberi
contoh pengalamannya ketika mewawancarai seorang pelamar tentang mengapa
ia memutuskan pindah kerja.
“Ketika itu saya tanya ‘apa yang membuat anda memutuskan pindah
kerja? tadi anda bilang, lingkungan kerjanya cukup nyaman kan?’ dan
pelamar itu menjawab ‘saya tidak suka bos saya. Seringkali ia membuat
saya jengkel dengan pekerjaan-pekerjaan tambahan dan itupun tidak
membuat gaji saya naik.’ Saya lalu berpikir, apa yang akan dia katakan
jika suatu saat keluar dari perusahaan saya tentulah tak beda buruknya
dengan apa yang dia ungkapkan pada saya tentang perusahaan lamanya,”
ungkap Erina.
Poinnya, taktislah dalam memberi jawaban. Jangan pernah memberi jawaban
yang menjelekkan tempat kerja anda yang lama atau apapun yang
konotasinya negatif. Lebih baik kalau anda menjawab “saya menginginkan
ritme kerja yang teratur dan terjadwal. Mengenai gaji, sebenarnya di
tempat kerja yang lama tak ada masalah, tapi tentu saya senang kalau ada
peluang untuk peningkatan gaji.” Atau kalau anda ditanya tentang
kelemahan anda, lebih baik tidak menjawab “saya sering telat dan lupa
waktu.” Tetapi jawablah lebih taktis, misalnya “kadang saya memang
pelupa, tetapi beberapa waktu ini sudah membaik karena saya selalu
mencatat segalanya di buku agenda.” atau “saya sering kesal kalau kerja
dengan rekan yang lamban, tetapi sebisanya kami berdiskusi bagaimana
caranya menyelesaikan kerja dengan lebih cepat.”
Dalam wawancara, si pewawancara selalu berupaya mengorek sedapat
mungkin tentang kepribadian pelamar. Kadang pertanyaan sepele seperti
“Sudah punya pacar? Ada niat menikah dalam waktu dekat?” sering
ditanggapi buru-buru oleh si pelamar dengan menjawab misalnya “Sudah,
rencananya kami akan menikah akhir tahun ini.” Padahal, menurut Erina,
jawaban itu bisa jadi penutup peluang kerja anda. “Perusahaan selalu
ingin diyakinkan bahwa calon karyawannya hanya akan fokus pada pekerjaan
mereka, terutama pada awal masa kerja. Jawaban bahwa anda akan menikah
dalam waktu dekat justru menunjukkan bahwa perusahaan bukanlah fokus
anda yang sebenarnya, tetapi hanya seperti selingan,” ujar Erina sambil
menambahkan bahwa akan lebih baik kalau anda menjawab “sudah, tapi
sebenarnya saya ingin mempunyai pengalaman kerja yang cukup sebelum
memutuskan untuk menikah.”
3. Semangat dan bahasa tubuh
Dalam wawancara kerja, penampilan memang bukan nomor satu tetapi
menjadi pendukung yang ikut menentukan. Karena itu selain berpakaian
rapi, tidak seronok, mencolok atau banyak pernik, tunjukkan bahasa tubuh
yang baik. Jangan pernah melipat tangan di dada pada saat wawancara,
karena memberi kesan bahwa anda seorang yang kaku dan defensif.
Idealnya, tangan dibiarkan bebas untuk mengekspresikan kata-kata anda,
tentu saja dengan tidak berlebihan.
Selama wawancara berlangsung, buatlah kontak mata yang intens.
Pelamar yang sering membuat kontak mata menunjukkan keinginan untuk
dipercaya serta kesungguhan memberikan jawaban. Rilekslah dan sesekali
tersenyum untuk menunjukkan bahwa anda pribadi yang hangat. Umumnya,
perusahaan menyukai pelamar yang menyenangkan. Kurangi kata-kata “saya
merasa…” atau “saya kurang…” dan sebaiknya gunakan “saya pikir…”,
“menurut pendapat saya..”, “saya yakin…”, “saya optimis…”. Kata-kata
“saya merasa…” atau “saya kurang…” mengesankan anda lebih sering
menduga, menggunakan perasaan, tidak terlalu percaya diri dan tidak
menguasai persoalan.
Nah, siap bersaing di dunia kerja? Yang penting, persiapkan diri anda
dengan baik dan jangan pernah meremehkan pertanyaan sekecil apapun
dalam wawancara kerja. Selamat bersaing! (Lily Bertha Kartika/ berbagai
sumber)
KETERAMPILAN PALING DICARI PERUSAHAAN
Apakah anda punya salahsatunya ..?
Seperti tiap orang yang ingin karirnya maju, masa depan karir anda
juga ditentukan keterampilan yang anda miliki dan dapat anda ‘jual’ pada
perusahaan. Dan para pencari kerja dengan keterampilan yang diinginkan
perusahaan pencari kerja itulah, yang akan lebih cepat mendapatkan
pekerjaan.
Sebenarnya, anda dapat meningkatkan keterampilan yang anda miliki
lho, tentu saja tergantung dengan minat, kemampuan, bakat, kecukupan
dana dan kesesuaian target karir. Tetapi, mengingat ketidakpastian
ekonomi seperti sekarang ataupun saat mendatang, maka lebih baik anda
mengutamakan untuk memiliki keterampilan yang berguna untuk peningkatan
karir anda dalam waktu dekat. Berikut ini 8 keterampilan yang paling
dicari saat ini,menurut penelitian Departemen Tenaga Kerja Amerika
Serikat.
1. Keterampilan bahasa asing
Pada jaman modern seperti ini, penguasaan bahasa asing sudah menjadi
syarat mutlak di semua perusahaan ketika mereka membuka lowongan
pekerjaan. Karena itu, mereka yang menguasai bahasa asing seperti
Inggris, Jepang, China, Jerman dan Perancis, acapkali lebih disukai dan
diprioritaskan dalam ujian saringan masuk di sebuah perusahaan. Bidang
kerja spesifik yang masuk kategori ini misalnya penterjemah, diplomat
dll.
2. Keterampilan teknis tentang mesin
Saat ini, teknologi adalah mutlak diperlukan di semua bidang usaha.
Bagian instalasi yang memperbaiki sebagian besar jaringan listrik suatu
gedung, peralatan elektronik dan sebagainya. Insinyur, bagian
telekomunikasi, ahli otomotif, ahli transportasi adalah sebagian
diantara bidang kerja yang masuk dalam kategori ini.
3. Keterampilan dalam mengelola sumber daya manusia
Umumnya, perusahaan yang mempunyai pegawai lebih dari satu orang, tentu
mempunyai masalah yang berhubungan erat dengan bagaimana melakukan
interaksi timbal balik di perusahaan itu. Sehingga sudah pasti, sukses
sebuah perusahaan sangat bergantung pada bagaimana para pegawai di semua
lini perusahaan itu dapat saling bekerja sama. Mereka yang bergerak di
bidang kerja ini umumnya memang memahami dan menangani segala kebutuhan
para pekerja di suatu perusahaan.
4. Keterampilan di bidang pemrograman komputer
Perusahaan masa kini telah sangat bergantung pada sistem
komputerisasi yang canggih. Itulah sebabnya, mereka membutuhkan
orang-orang yang mengerti secara detil seluk beluk program komputer.
Jika anda mempunyai keterampilan berupa penguasaan seluk beluk tentang
HTML, Visual Basic, Unix atau SQL Server, anda akan menjadi salahsatu
aset besar perusahaan dan berpeluang meningkatkan karir anda.
5. Keterampilan Mengajar
Sebagai bagian dari komunitas modern yang selalu berkembang setiap
waktu, perusahaan masa kini kerap menginginkan anak buahnya mempuanyai
pengetahuan yang multi dimensi, bahkan yang bukan bidang kerjanya. Sebab
itu, kini banyak perusahaan menggaji pengajar khusus untuk meberikan
kursus tambahan bagi karyawannya, misalnya perpajakan, bisnis manajemen,
pelayanan sosial atau manajemen administrasi. Mereka yang memiliki
pengetahuan multi disipliner semacam ini biasanya kerap ‘dikejar’ banyak
perusahaan untuk memberikan ‘short course’ bagi pegawai mereka.
6. Keterampilan manajemen keuangan
Seperti juga dalam keluarga, perusahaan juga membutuhkan perencanaan
keuangan yang sistematis untuk kelangsungan hidup jangka panjangnya.
Banyak perusahaan seringkali mendatangkan penasihat bisnis, investasi
dan perencanaan keuangan yang ideal bagi masa depan mereka. Oleh karena
itulah, anda yang mempunyai kemampuan di bidang akuntansi, perencana
keuangan atau bisnis dan investasi, akan selalu menjadi incaran
perusahaan-perusahaan.
7. Keterampilan ilmu kimia dan matematika
Banyak sekali kemajuan besar di dunia ini tercipta dari beragam
penemuan di bidang kimia dan obat-obatan. Oleh karena itu, kebutuhan
pasar kerja terhadap sumber daya manusia di bidang kimia, fisika,
biologi ini akan selalu tinggi dan tidak akan pernah surut. Bidang kerja
yang termasuk di dalamnya misalnya apoteker, ahli pangan dan
obat-obatan, peneliti, dll.
8. Keterampilan memecahkan masalah
Berbagai tugas yang kita hadapi setiap harinya, baik secara personal
dan juga dari segi bisnis merupakan hal yang kompleks yang kerap
terjadi. Mereka yang mampu mengidentifikasi berbagai masalah, mencari
solusi, membuat keputusan-keputusan yang efektif adalah nilai tambah
yang paling dicari perusahaan. Yang masuk dalam kategori ini misalnya
bidang kerja bisnis administrasi, konsultan manajemen, administrasi
negara, ilmu pengetahuan, obat-obatan atau insinyur.
PERUBAHAN PARADIGMA DALAM PENGEMBANGAN KARIER
Karier merupakan sesuatu yang amat penting dalam kehidupan pribadi
maupun sosial seseorang. Dalam konsultasi karier di Kompas banyak
pertanyaan berkisar pada pengembangan karier, baik dari kalangan non
manajer maupun manajer.
Misalnya: Saya sekarang sudah bekerja di suatu jabatan selama 5 tahun.
Kapan waktu yang tepat untuk pindah jabatan atau naik jabatan? Bagaimana
meningkatkan karier dalam situasi bisnis yang tidak menentu?
“Organisasi tempat saya bekerja tidak memungkinkan saya untuk naik
pangkat, apakah yang harus saya lakukan dalam pengembangan karier saya?
Tulisan ini membahas mengenai perubahan yang terjadi dalam pola
karier seseorang dan bagaimana strategi kita agar pengembangan karier
kita dapat terjamin. Pengembangan karier tradisional
Dalam pandangan tradisional, pengembangan karier merupakan tanggung
jawab suatu organisasi yang menyiapkan karyawan dengan kualifikasi dan
pengalaman tertentu, agar pada waktu dibutuhkan organisasi sudah
memiliki karyawan dengan kualifikasi tertentu. Sifatnya paternalistik,
dari atas kebawah dan tersentralisasi.
Jadi yang dilakukan karyawan adalah bekerja sebaik mungkin, mengikuti
semua pelatihan yang diberikan, menunggu kesempatan kenaikan jabatan dan
biasanya menurut saja menduduki jabatan yang ditawarkan oleh
perusahaan.
Pengembangan karier tradisional pada umumnya berupa kenaikan karier
secara vertikal dari satu jenjang pekerjaan tertentu ke jenjang
berikutnya. Jadi seseorang diharapkan mendalami suatu bidang pekerjaan
tertentu kemudian menduduki jabatan manajerial.
Pengembangan karier yang sifatnya vertikal dimungkinkan karena bentuk
organisasi yang sifatnya hirarkis/birokratis. Pengembangan karier
tradisional kurang memberikan kesempatan kepada seseorang yang memiliki
kompetensi teknikal yang tinggi namun tidak memiliki kemampuan
manajerial., karena tidak tersedia jalur spesialis.
Namun beberapa perusahaan besar yang mempunyai sistem pelatihan dan
pengembangan yang terintegrasi memberikan kesempatan kepada para
karyawannya untuk pindah jalur profesi atau memberikan kesempatan kepada
karyawannya menjadi generalis.
Tantangan Lingkungan Bisnis
Tantangan eksternal seperti globalisasi, persaingan, kemajuan
teknologi, tuntutan pelanggan, mendorong suatu organisasi untuk berubah.
Situasi ekonomi serta persaingan yang tajam mendorong organisasi
melakukan restrukturisasi, perampingan organisasi, desentralisasi,
merger, pemanfaatan IT dsb.
Struktur organisasi yang bersifat hirarkis dianggap terlalu lamban
untuk memberikan nilai tambah kepada pelanggan. Organisasi dalam situasi
yang sangat dinamis harus mampu bergerak secara cepat dan luwes.
Struktur organisasi yang lebih datar/ horisontal dianggap lebih tepat
untuk keadaan sekarang karena jarak antara konsumen dengan pengambil
keputusan lebih dekat.
Bahkan struktur organisasi yang bersifat network dimana suatu
organisasi hanya memiliki pusat yang kecil dan fungsi fungsi organisasi
dilaksanakan secara outsourcing., dianggap sebagai struktur yang cocok
untuk situasi ini.
Tantangan lingkungan bisnis ini membuat rasa aman karyawan menjadi
hilang. Tempat seseorang dalam suatu organisasi tiba-tiba bisa hilang.
Hal ini dapat menimbulkan masalah besar dalam kehidupan seseorang.
Seseorang tidak dapat lagi menggantungkan hidupnya pada organisasi.
Tanggung jawab pengembangan karier seseorang didorong menjadi tanggung
jawab individu.
Seseorang harus mencari nilai tambah bagi dirinya sendiri sehingga
lebih luwes dalam mencari pekerjaan termasuk menciptakan pekerjaan bagi
dirinya sendiri (entrepreneurship). Job security yang hilang harus
digantikan menjadi career security.
Paradigma Baru Pengembangan Karier
Sejalan dengan perubahan struktur organisasi maka pengembangan karier
yang bersifat tradisional dianggap tidak cukup luwes untuk memunuhi
kebutuhan organisasi dan karyawan pada saat ini.
Tantangan dunia bisnis menuntut pola kerja yang sifatnya lintas
fungsi dan tim kerja. Seseorang yang bekerja di bidang pemasaran harus
memiliki pengetahuan keuangan, sumber daya manusia, produksi atau
operasi. Seseorang dapat pula mengembangkan karier ke bidang spesialis
dan profesional tanpa harus melalui bidang manajerial.
Pada beberapa perusahaan imbalan yang diterima oleh seorang
profesional dapat melebihi imbalan dari seorang manajer. Pilihan penting
lain adalah menciptakan lapangan kerja untuk anda sendiri dan orang
lain.
Nah orang-orang yang berani mangambil risiko, peka terhadap tantangan
bisnis dapat memilih alternatif ini. Jadi arah pengembangan karier pada
saat ini lebih variatif, bisa vertikal, horisontal, dapat juga
horisontal dulu kemudian vertikal. Agar anda memiliki career security
lebih aktiflah meningkatkan ketrampilan dan kompetensi, sehingga anda
benar-benar menjadi sangat ahli atau memiliki keahlian yang bersifat
multiskill.
Kiat-Kiat Memperoleh Career Security :
· Tetapkan sasaran karier anda, teknikal, manajerial, profesional, fungsional atau menjadi wirausaha.
· Carilah seorang mentor yang mengetahui kekuatan dan kelemahan anda.
· Jangan membatasi karier anda hanya dalam satu bidang saja, karena akan mengurangi fleksibilitas ruang gerak anda.
· Berpartisipasi dalam setiap kesempatan pelatihan dan pengembangan di
organisasi anda, meskipun anda tidak yakin manfaatnya untuk saat ini.
· Pendidikan S2 antara lain di bidang bisnis dapat memberikan lebih
banyak pilihan dalam meningkatkan karier, termasuk pilihan menjadi
entrepreneur.
· Berkontribusilah jika anda dipilih menjadi anggota suatu proyek kerja,
karena akan memperluas kompetensi lintas fungsi dan meningkatkan kerja
kelompok.
· Tingkatkan jejaring kerja anda baik didalam maupun diluar organisasi tempat anda bekerja.
· Tingkatkan ketrampilan hubungan antar manusia anda seperti komunikasi, kepemimpinan, motivasi, negosiasi dsb.
· Perbarui ketrampilan teknikal anda termasuk pengetahuan dalam bidang IT .
· Jangan mudah berpuas diri, selalu mencoba cara kerja yang lebih baik.
· Berpegang teguh pada etika yang berjalan seiring dengan sukses karier anda.
Nah siapkah anda untuk meningkatkan karier sesuai dengan perubahan paradigma baru organisasi?
Juliati T. Gunadi MBA Sekolah Tinggi Manajemen Prasetiya Mulya (Tim Konsultasi Karier pada karier@kompas.com)
Bila surat lamaran Anda tidak dibalas
Bila anda sudah mengirimkan surat lamaran dan ternyata tidak mendapat
balasan, ada beberapa kemungkinan mengapa surat lamaran anda tidak
dibalas. Tentunya, pertama-tama anda harus melamar pekerjaan yang sesuai
dengan kemampuan dan minat anda sendiri, yang harus dicerminkan dalam
surat anda. Kemudian, kita perlu memahami bagaimana suatu perusahaan
menyeleksi surat lamaran yang diterimanya. Bagi perusahaan, surat
lamaran dapat dianggap sebagai saringan pertama bagi calon karyawannya.
Biasanya, yang ingin diketahui pertama-tama adalah apakah persyaratan
mutlak yang biasanya tercantum dalam iklan terpenuhi atau tidak.
Persyaratan mutlak itu meliputi misalnya, pendidikan terendah, jumlah
pengalaman kerja, dan juga apakah pengalaman itu relevan dengan
pekerjaan yang ditawarkan. Tentu saja kesan pertama penting sekali.
Surat yang lipatannya kurang rapi, salah tulis atau ketik menimbulkan
kesan kurang baik. Bila surat lamaran anda lengkap, dilampiri
keterangan-keterangan sesuai persyaratan, maka kesan pribadi yang tampil
dari surat lamaran anda akan menentukan apakah anda akan diundang untuk
wawancara atau tidak. Surat yang mencerminkan penulis yang
berkepribadian menarik akan mendapatkan lebih banyak perhatian.
Tampilkanlah diri anda secara wajar, jujur dan profesional. Sebutkanlah
lowongan yang dilamar secara jelas. Ceritakanlah secara ringkas apa yang
mendorong anda untuk melamar pekerjaan itu dan bagaimana anda secara
pribadi merasa akan dapat berkembang dan juga berkontribusi kepada
perusahaan itu. Janganlah membuat surat yang terlalu panjang. Satu
lembar sudah cukup. Sertakan lampiran berupa riwayat pekerjaan,
pendidikan, salinan ijazah dan hal-hal lain yang diminta.
Cara berpakaian yang baik dalam wawancara
Berpakaian yang “baik” dalam wawancara memang tidak dapat
digeneralisasikan karena setiap perusahaan memiliki
kebiasaan-kebiasaan/budaya perusahaan yang berbeda. Namun, ada beberapa
tips yang dapat diingat, antara lain:
· Cari informasi terlebih dahulu tentang perusahaan dan Bapak/Ibu yang
akan mewawancarai anda. Beberapa perusahaan memiliki peraturan atau
“kebiasaan” berpakaian secara formal, tetapi ada juga yang semi formal,
atau bahkan ada yang bebas. Hal ini penting, agar anda tidak dilihat
sebagai “orang aneh’, disesuaikan dengan posisi yang akan dilamar. Bagi
pelamar pria disarankan menggunakan kemeja lengan panjang dan berdasi,
tidak perlu menggunakan jas. Berpakaian rapih dan bersih, tidak kusut.
Hal ini memberi kesan bahwa anda menghargai wawancara ini.
· Berpakaian dengan warna yang tidak terlalu menyolok (mis., mengkilap, ngejreng).
· Bagi pelamar wanita berpakaian yang tidak terlalu ketat (rok bawah, kancing baju atasan).
· Berpakaian dengan disain yang simple (tidak telalu banyak pernik-pernik, toch ini bukan acara pesta).
· Tidak berlebihan dalam menggunakan wangi-wangian dan perhiasan.
Berapa gaji yang anda minta ?
Bila dalam wawancara, Anda ditanya berapa gaji yang anda inginkan,
bagaimana cara menjawab pertanyaan itu dengan baik tanpa menimbulkan
kesan bahwa Anda pencari gaji tinggi atau memberi kesan berapapun
imbalan yang diberikan Anda mau.
Pada umumnya perusahaan sudah mempunyai rentang standar gaji untuk
jabatan -jabatan yang ditawarkan. Bagi pelamar untuk posisi yang lebih
tinggi dan langka biasanya memiliki kekuatan tawar menawar yang lebih
tinggi. Jadi dalam menjawab pertanyaan tersebut anda harus memperoleh
gambaran dulu imbalan total yang akan anda terima dalam setahun. Imbalan
total adalah gaji dan tunjangan lain yang diberikan termasuk insentif
dan bonus. Selain itu perlu ditanyakan apakah imbalan yang ditawarkan
itu termasuk PPH atau netto.
Dalam menjawab pertanyaan tersebut jawablah imbalan yang anda
harapkan setahun. Berdasarkan harga pasar yang sesuai untuk jabatan
tersebut serta nilai tambah yang anda miliki. Jawablah dengan
diplomatis: ” Saya berpendapat perusahaan ini pasti sudah mempunyai
standar imbalan bagi jabatan ini. Berdasarkan pengalaman yang saya
miliki dan kontribusi yang dapat saya berikan pada perusahaan ini, saya
mengharapkan imbalan yang akan diberikan adalah minimal Rp. …/tahun
ditambah fasilitas-fasilitas lain sesuai dengan peraturan perusahaan.
Negosiasi mengenai gaji pada saat ini tidak lagi dipandang tabu oleh
sebagian besar perusahaan, namun anda diharapkan mengumpulkan informasi
dulu agar dapat bernegosiasi dengan baik.
Variasi pertanyaan dalam wawancara
Bagi pelamar terutama bagi pemula pencari kerja perlu mempersiapkan
diri dalam menghadapi pertanyaan-pertanyaan yang akan dihadapi. Berikut
ini kami berikan variasi-variasi pertanyaan yang kerap muncul dalam
wawancara
Pertanyaan mengenai riwayat pendidikan :
· Mengapa anda memilih jurusan tersebut?
· Mata pelajaran apa yang anda paling suka, jelaskan alasannya.
· Mata pelajaran apa yang kurang anda sukai, jelaskan alasannya.
· Pada tingkat pendidikan mana anda merasa paling berprestasi, mengapa?
· Apakah hasil ujian menggambarkan potensi anda, jelaskan?
· Siapakah yang membiayai studi anda?
· Bagaimana teman-teman atau guru mengambarkan mengenai diri anda?
· Dalam lingkungan macam apakah anda merasa dapat bekerja paling baik?
Pertanyaan mengenai pengalaman kerja :
· Ceritakan mengenai pengalaman kerja anda
· Bagi yang belum pernah bekerja pada umumnya diminta untuk menceritakan mengenai aktivitas ekstra kurikuler selama studi
· Pekerjaan manakah yang paling menantang bagi anda, mohon dijelaskan.
· Pekerjaan manakah yang paling menantang bagi anda dan bagaimana anda menyelesaikan hal tersebut
· Dengan kolega macam apakah anda senang bekerja sama?
· Dengan boss macam apakah anda senang bekerja?
· Bagaimanakah anda memperlakuan anak buah anda?
Pertanyaan mengenai sasaran anda :
· Mengapa anda ingin bekerja dalam industri ini?
· Apakah yang mendorong anda melamar kepada perusahaan kami?
· Apakah yang anda inginkan dalam 5 tahun mendatang?
· Apakah yang anda inginkan dalam hidup anda?
· Apa yang anda lakukan untuk mencapai sasaran anda?
Pertanyaan mengenai organisasi yang ingin anda masuki :
· Apakah yang anda ketahui tentang organisasi yang akan anda masuki?
· Menurut anda faktor faktor sukses apa yang dibutuhkan seseorang untuk bekerja disini?
· Apakah yang anda cari dalam bekerja?
· Bagaimana anda dapat berkontribusi dalam perusahaan ini?
· Menurut anda apa visi dan misi dari organisasi ini?
Pertanyaan yang perlu dicermati :
· Tolong buka jendela tersebut ( ada tanda “sedang dicat mohon ditutup”)
· Kita lanjutkan wawancara ini tanggal 27 Desember 2000 (lebaran).
CV = Kesuksesan Anda
(Jika anda mengelolanya dengan benar)
Curiculum Vitae (CV) anda ibarat cermin bagi perekrut di perusahaan
yang anda lamar. Dengan membacanya, seorang rekruiter akan segera bisa
membayangkan seperti apa anda, bahkan sebelum mereka melihat anda.
Profesionalkah, lamban atau tukang mengeluh?.Karenanya,berhati-hatilah
dalam membuat Curiculum Vitae (CV) atau daftar riwayat hidup anda.Kalau salah memasukkan informasi, bukan tak mungkin kesempatan anda melayang.
1. Wajah CV.
Siapa yang tidak menyukai wajah cantik atau penampilan
menarik?perumpamaan itupun berlaku ketika anda membuat CV. Sekalipun
anda pintar dan profesional, perekrut tak akan tertarik membaca CV anda
jika terlihat tidak menarik. Karenanya, kertas dan huruf adalah hal yang
perlu diperhatikan dengan seksama untuk memastikan CV anda dibaca
sampai selesai.
a. Kertas : jangan menggunakan kertas bergaris, berwarna atau yang desainnya meriah.Kesan
yang timbul dengan menggunakan kertas jenis ini adalah : tidak
profesional dan kuno.Sebaiknya gunakan kertas HVS putih polos dan ketik
lamaran anda menggunakan komputer. Jangan pernah mengirimkan fotokopi
CV, karena anda akan dianggap tidak menghargai perusahaan yang anda
lamar. Biasakan mengeprint beberapa set CV anda sekaligus, sehingga anda
tak akan kerepotan ketika tiba-tiba harus mengirim lamaran.
b. Huruf : Usahakan mengetik CV anda dengan komputer, karena akan
lebih terjamin kerapihannya dibanding kalau anda menggunakan mesin tik manual.Untuk
jenis huruf yang pantas dalam pengetikan CV, gunakan pilihan huruf yang
sederhana tapi jelas terbaca, misalnya : Arial atau Times New Roman.
Jangan memilih huruf yang membuat efek ukiran, karena akan memusingkan
orang yang membacanya dan mengesankan anda seorang amatiran. Gunakan
tinta hitam.
2. Isi CV
Untuk ‘menjual’ diri anda pada perusahaan yang anda lamar, sebaiknya
kemukakan hal-hal yang pantas diketahui. Adalah hal yang mutlak untuk
menampakkan kejujuran dalam CV anda, tetapi bukan berarti anda mengobral
diri anda dengan menuliskan hal-hal yang tidak perlu, misalnya tinggi
dan berat badan, kondisi kesehatan atau jumlah anak.
a. Data diri : pada bagian ini jelaskanlah hal-hal yang secara
prinsip harus diketahui perusahaan tempat anda melamar, yaitu : nama
lengkap, tempat/tanggal lahir, alamat dan nomor telephone.
b. Pendidikan : pada bagian ini yang perlu disebutkan adalah
sertifikat yang berkaitan dengan pendidikan formal anda, nama lembaga
pendidikan tempat anda pernah menimba ilmu, bidang studi, prestasi,
penghargaan atau kursus yang signifikan dengan pendidikan anda. Kalau
anda pernah mendapatkan beasiswa, penghargaan sebagai pemenang lomba
karya tulis atau pernah kursus bahasa asing atau komputer, maka
tuliskanlah dengan singkat dan jelas.
c. Pengalaman Kerja : Sebutkan dengan singkat dan jelas di perusahaan
mana saja anda pernah bekerja. Jika anda pernah bekerja kurang dari
enam bulan di suatu perusahaan, sebaiknya jangan ditulis kecuali ada hal
khusus yang anda yakini baik untuk perkembangan karir anda.Tuliskan
dengan singkat apakah anda pernah mempunyai prestasi di tempat kerja
anda yang lama.Hindari untuk menyebutkan nama bos anda yang lama atau
nomor telephone perusahaan anda yang lama.
d. Aktivitas dan keterampilan khusus : point ini sifatnya tidak
harus. Jika anda memang mempunyai kegiatan atau keterampilan yang memang
mendukung, tuliskanlah. Misalnya : mengikuti perkumpulan filateli,
sekretaris atau punya keterampilan menulis steno, manajemen dll.
e. Minat : Sebutkan dengan singkat minat anda yang anda yakin positif dan signifikan untuk peningkatan karir anda.
Jika anda kesulitan dalam menyusun CV anda supaya lebih menarik, maka
tidak ada salahnya kalau minta bantuan konsultan CV Builder yang
berpengalaman. Silahkan kunjungi http://www.alamcvpro.net
sumber :
http://triatmojo.wordpress.com/2007/04/17/tips-sukses-dalam-wawancara-kerja/