Al ‘Alamah Abu
ath Thayib Abadiy mengatakan bahwa hal itu adalah terhadap orang yang
menjelang
kematiannya. Barangkali dengan membacakannya maka hal itu akan
memudahkannya
saat menghadapi sakaratul maut karena didalam
surat itu disebutkan nama Allah swt, keadaan
hari kiama dan hari kebangkitan.
Imam ar Rozi
mengatakan didalam “At Tafsirul Kabir” bahwa perintah membacakan
surat yasin terhadap
orang yang dekat dengan kematiannya ini juga berdasarkan sabdanya
saw,”Segala sesuatu memiliki jantung dan jantung al Qur’an itu
adalah yasin.”
Hal itu dikarenakan
keadaan lidah pada saat itu sangatlah lemah berbeda dengan hati secara
keseluruhannya
mampu menghadap Allah. Oleh karena itu dibacakanlah kepadanya sesuatu
yang
dapat menambah kekuatan hatinya dan menyandarkan kejujurannya dengan
yang
pokok, yaitu amal dan fungsinya. (Aunul Ma’bud juz VIII hal 279)
Ibnu Katsir
meyebutkan didalam tafsirnya bahwa sebagian ulama mengatakan,”Diantara
kekhususan surat ini adalah tidaklah seseorang
membaca surat
ini dalam keadaan sulit kecuali Allah akan memberikan kemudahan
kepadanya. Dan
sepertihalnya ketika surat
ini dibacakan terhadap orang yang menjelang kematiannya maka akan turun
kepadanya rahmat dan keberkahan dan untuk memberikan kemudahan keluarnya
ruh
dari jasadnya.”
Imam Ahmad mengatakan
bahwa telah bercerita kepada kami Abdul Mughirah,”Telah bercerita kepada
kami Shafwan berkata bahwa para syeikh telah mengatakan,”Apabila
dibacakan— surat
yasin—terhadap orang yang menjelang kematian maka akan diringankan
bebannya. (Tafsir al Qur’anil Azhim juz VI hal 562)
Hadits-hadits lain
tentang keutamaan surat
yasin seperti sabda Rasulullah saw,”Barangsiapa yang membaca yasin maka
Allah akan tuliskan pembacaannya itu sama dengan membaca al qur’an
sepuluh kali selain yasin.” Imam Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini
gharib yaitu diriwayatkan hanya oleh satu orang saja.
Sabda Rasulullah
saw,”Barangsiapa yang membaca yasin pada suatu malam dengan mengharapkan
wajah Allah maka dia akan diampuni.” (HR. Malik, Ibnus Sunni dan
dishahihkan oleh Ibnu Hibban) dan hadits dinyatakan lemah oleh Imam al
Haitsami.
Tentang keutamaan membaca
yasin ini telah diriwayatkan oleh Abu Ya’la dari Abu Hurairoh bahwa
Rasulullah saw bersabda,”Siapa yang membaca
surat yasin pada suatu malam maka pada pagi
harinya ia dalam keadaan diampuni. Siapa yang membaca hamiim yang
didalamnya
disebutkan ad dukhan maka pada pagi harinya ia dalam keadaan diampuni.”
Ibnul Jauzi pun menyatakan bahwa seluruh jalan hadits ini adalah batil
yang
tidak memiliki dasar. (al Maudhu’at juz I hal 247)
Didalam hadits-hadits
yang menyatakan pembacaan yasiin pada suatu malam—meskipun sebagiannya
lemah atau bahkan maudhu’—disebutkan secara mutlak atau tidak ada
pengkhususan pembacaannya pada malam-malam tertentu, seperti malam
jum’at
atau malam lainnya.
Hal itu sejalan
dengan hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Abu Hurairoh dari
Nabi
saw bersabda,”Janganlah kamu mengkhususkan malam jum’at dengan
suatu qiyam (shalat malam) diantara malam-malam lainnya. Janganlah kamu
mengkhususkan hari jum’at dengan puasa tertentu diantara hari-hari
lainnya kecuali apabila hari itu bertepatan dengan puasa salah seorang
diantaramu.” (HR. Muslim)
Wallahu a’lam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar