Suatu
hari Syaikh Abdul Qadir Al Jailani berjalan-jalan dan dalam perjalanan
itu berjumpa dengan dua orang, satu orang muslim dan yang satu orang
nasrani. Mereka berdebat hebat sampai Al jaelani mendekat ingin tahu apa
yang terjadi.Kemudian seorang Muslim menjelaskan perihal apa yang
sedang mereka perdebatakan kepada Al Jaelani,Si muslim mejelaskan
bahwa Al Isuwi nama dari orang nasrani tersebut mengatakan bahwa Nabi
Isa lebih utama dari Nabi Muhammad. Kemudian Al Jaelani menjelaskan
duduk permasalahan yang sebenarnya bahwa nabi terakhir dan penutup bagi
para nabi adalah Muhammad SAW. Namun orang nasrani tersebut selalu
membantah dan tak mau menerima penjelasan dari AL Jaelani. Akhirnya Al
Jaelani meminta bukti dari orang nasrani tersebut. Al Isuwi menjawab
bahwa nabinya mampu menghidupkan orang yang sudah mati. Al Jaelani
menjawab," Aku bukanlah seorang Nabi, namun aku adalah pengikut Nabi
Muhammad SAW, jika nanti dengan izin ALLAH aku bisa menghidupkan orang
mati sebagaimana Isa Nabimu,,,"Apakah kamu mau beriman kepada ALLAh dan
mau mengakui Bahwa Nabi penutup adalah Muhammad?"
Kemudian Al Jaelani meminta kepada orang nasrani supaya menujukan kuburan yang mana yang ingin dihidupkan lagi hingga sampailah mereka pada kuburan yang dituju, sebelum dihidupkan, Al Jaelani menjelaskan dulu perihal orang yang telah mati tersebut dulunya semasih hidup didunia.
Al Jaelani berkata" dahulu orang ini adalah seorang penyanyi,,," Bagaimana kalau ahli kubur ini saya bangunkan dan saya suruh dia bernyanyi.."
Silahkan saja,,"? dengan nada tak percaya dan bingung bahwa Al Jaelani mampu menghidupkan orang tersebut.
Sesaat kemudian Al Jaelani melangkah kedepan kuburan lalu dia berkata seperti apa yang diucapkan Nabi Isa ketika menghidupkan orang yang sudah mati. ''Bangunlah Dengan Izin ALLAH"
Serta merta kuburan itupun bergerak dan membelah seketika, dan muculah orang yang sudah mati tersebut dan Al Jaelani menyuruhnya bernyanyi.
Dengan rasa tak percaya dan takjub dengan kejadian tersebut kedua orang tersebut saling bertatapan keheranan.Namun kejadian itu adalah kejadian yang nyata yang dilihat dengan kedua mata mereka sendiri. dan akhirnya AL Isuwi akhirnya mau mengakui Nabi Muhammad sebagai Nabinya dan diapun masuk Islam dihadapan AL Jaelani.
----RAJA-RAJA JIN TUNDUK PADA SYEKH ABDUL QADIR JAILANI------
Suatu hari, seorang lelaki dari kota Baghdad bertemu asy-Syaikh
Jailani dan berkata, bahwa dia mempunyai seorang anak dara cantik
berumur enam belas tahun bernama Fatimah. Anak daranya itu telah diculik
(diterbangkan) dari atas anjung rumahnya oleh seorang jin.Maka
asy-Syaikh Abdul Qodir Al-Jilani pun menyuruh lelaki itu pergi pada
malam hari itu ke suatu tempat bekas rumah roboh, di satu kawasan lama
di kota Baghdad bernama al-Karkh. “Carilah bonggol yang kelima, dan
duduklah di situ. Kemudian, gariskan satu bulatan sekelilingmu di atas
tanah. Kala engkau membuat garis ucapkanlah “Bismillah, dan di atas niat
asy-Syaikh Abdul Qodir Al-Jilani ” Apabila malam telah gelap, engkau
akan didatangi oleh beberapa kumpulan jin, dengan berbagai-bagai rupa
dan bentuk. Janganlah engkau takut. Apabila waktu hampir terbit fajar,
akan datang pula raja jin dengan segala angkatannya yang besar. Dia akan
bertanya apa hajatmu. Katakan kepadanya bahwa aku telah menyuruh engkau
datang bertemu dengannya. Kemudian ceritakanlah kepadanya tentang
kejadian yang telah menimpa anak perempuanmu itu.”
Lelaki itu pun pergi melaksanakan arahan asy-Syaikh Abdul Qodir Al-Jailani itu. Beberapa saat kemudian datanglah jin-jin yang mencoba menakut-nakuti, tetapi jin-jin itu tidak kuasa melintasi garis bulatan itu. Jin-jin itu datang bergantian, kelompok demi kelompok. Dan akhirnya, datanglah raja jin yang sedang menunggang seekor kuda beserta satu angkatan besar dan hebat.
Raja jin itu memberhentikan kudanya di luar garis bulatan
itu dan bertanya: “Wahai manusia, apa hajatmu?” Lelaki itu menjawab,
“Aku telah disuruh oleh asy-Syaikh Abdul Qodir Al-Jilani untuk bertemu
denganmu.”
Begitu mendengar nama asy-Syaikh Abdul Qodir Al-Jilani
diucapkan, serta merta raja jin itu turun dari kudanya dan terus mencium
bumi. Raja jin itu kemudian duduk di atas bumi, disertai dengan seluruh
anggota rombongannya. Sesudah itu, raja jin bertanya tentang masalah
lelaki itu. Lelaki itu pun menceritakan kisah anaknya yang diculik oleh
seorang jin. Setelah mendengar cerita lelaki itu, raja jin langsung
memerintahkan agar dicari si jin yang bersalah itu. Beberapa waktu
kemudian, dibawa ke hadapan raja jin itu, seorang jin lelaki dari negara
Cina bersama dengan anak dara manusia yang telah diculiknya.
Raja jin itu bertanya, “Kenapa engkau bawa kabur anak dara manusia ini? Tidakkah engkau tahu, dia ini berada di bawah naungan al-Quthb ?”
Raja jin itu bertanya, “Kenapa engkau bawa kabur anak dara manusia ini? Tidakkah engkau tahu, dia ini berada di bawah naungan al-Quthb ?”
Jin lelaki dari negeri Cina itu mengatakan bahwa dia telah jatuh birahi
dengan anak dara manusia itu. Raja jin itupun memerintahkan agar
memulangkan perawan itu kepada bapanya, sedangkan jin dari negri Cina
itu dikenakan hukuman pancung kepala.Lelaki itu pun mengatakan rasa
takjubnya dengan segala perbuatan raja jin itu, yang sangat patuh kepada
asy-Syaikh Abdul Qodir Al-Jilani.Raja jin berkata, “Sudah tentu, karena
asy-Syaikh Abdul Qodir Al-Jilani bisa melihat dari rumahnya semua
kelakuan jin-jin jahat. Dan mereka semua sedang berada di sejauh-jauh
tempat di atas bumi, karena telah lari dari sebab kehebatannya. Allah
Ta’ala telah menjadikan asy-Syaikh Abdul Qodir Al-Jilani bukan saja
al-Qutb bagi umat manusia, bahkan juga ke atas seluruh bangsa jin.”
Itulah Kehebatan para WALI ALLAH..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar