Enam Kelemahan Jin
Meskipun
jin dan setan memiliki kemampuan-kemampuan yang tidak dimiliki oleh
manusia, akan tetapi al-Qur’an dengan tegas mengatakan bahwa hakikatnya
setan dan tipu dayanya itu adalah lemah. Berikut adalah beberapa macam
kelemahan jin , di antaranya:
1. Tidak bisa mengalahkan orang-orang saleh.
Bukti bahwa setan atau jin tidak akan dapat mengalahkan orang saleh
adalah perkataan setan sendiri ketika berdialog dengan Allah dalam surat
al-Hijr ayat 39-
“Iblis berkata: “Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau
telah memutuskan bahwa aku sesat, pasti aku akan menjadikan mereka
memandang baik (perbuatan ma’siat) di muka bumi, dan pasti aku akan
menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hamba Engkau yang mukhlis di
antara mereka”. (QS. Al- Hijr 15: 39-40).
Dari ayat ini dapat
dipahami bahwa yang menyebabkan setan itu dapat menguasai seseorang
adalah karena perbuatan dosanya. Ketika seseorang itu dekat dengan
Allah, maka setan pun akan lari dan tidak akan pernah berani
mendekatinya apalagi menguasainya.
2. Setan takut dan lari oleh sebagian hamba Allah
Apabila seseorang betul-betul memegang ajaran agamanya dengan benar
serta menancapkan keimanannya dengan tangguh, maka setan pun akan takut
dan lari. Hal ini misalnya terdapat pada diri Umar bin Khatab. Dalam
sebuah hadits riwayat Imam Turmu-dzi Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa
Sallam bersabda kepada Umar: “Sesungguhnya setan sangat takut olehmu,
wahai Umar” (HR. Turmudzi).
Bukan hanya kepada Umar, akan
tetapi setan (jin kafir) juga akan takut oleh orang-orang beriman yang
betul-betul dengan keimanannya. Dalam al-Bidayah wan Nihayah, Ibnu
Katsir pernah mengutip sebuah hadits berikut ini:
“Sesungguhnyaorang mukminakan dapat mengendalikan (mengalahkan)
syaithannya sebagaimana salah seorang dari kalian yang dapat
mengendalikan untanya ketika bepergian” (HR. Ahmad).
Bahkan,
apabila seseorang betul-betul dan terus menerus taat dan shaleh, ia
dapat membawa qarinnya (penyertanya, karena setiap manusia itu pasti
disertai oleh setan (jin kafir) di sebelah kirinya dan malaikat di
sebelah kanannya atau sering disebut dengan qarin) masuk Islam. Hal ini
sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits riwayat Imam Muslim berikut
ini:
“Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: “Tidak
ada seorangpun kecuali ia disertai oleh seorang qarin (penyerta) dari
jin dan seorang qarin (penyerta) dari malaikat”. Para sahabat bertanya:
“Apakah termasuk Anda juga wahai Rasulullah?” Rasulullah menjawab: “Ya
termasuk saya, hanya saja Allah menolong saya sehingga jin itu masuk
Islam. Ia (jin tadi) tidak pernah menyuruh saya kecuali untuk kebaikan”
(HR. Muslim).
3. Jin takluk dan taat kepada Nabi Sulaiman.
Di antara mukjizat Nabi Sulaiman adalah dapat menaklukan jin dan setan
sehingga semuanya dapat bekerja atas perintahnya. Hal ini sebagaimana
ditegaskan dalam ayat al-Qur’an berikut ini dalam surat Shad ayat 36-38:
“Kemudian Kami tundukkan kepadanya angin yang berhembus dengan baik
menurut ke mana saja yang dikehendakinya, dan (Kami tundukkan pula
kepadanya) syaitan-syaitan semuanya ahli bangunan dan penyelam, dan
syaitan yang lain yang terikat dalam belenggu” (QS. Shad ayat 36-38).
Mukjijat ini diberikan kepada Nabi Sulaiman sebagai pengabulan atas doanya yang mengatakan:
“Dan berikanlah kepadaku kerajaan yang tidak diberikan kepada seseorang setalahku” (QS Shad 38:35).
Doa Nabi Sulaiman inilah yang menyebabkan Rasulullah tidak jadi untuk
mengikat jin yang datang dengan melemparkan anak panah ke muka beliau.
Dalam sebuah hadits Muslim dikatakan:
“Dari Abu Darda berkata :
“Suatu hari Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bangun, tiba-tiba
kami mendengar Rasulullah mengatakan: “Aku berlindung kepada Allah
darimu”, kemudian Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam juga berkata:
“Allah telah melaknatmu” sebanyak tiga kali. Rasulullah lalu
menghamparkan tangannya seolah-olah beliau sedang menerima sesuatu.
Ketika Rasulullah selesai shalat, kami bertanya: “Wahai Rasulullah, kami
mendengar anda mengatakan sesuatu yang belum pernah kami dengar
sebelumnya. Kami juga melihat anda membukakan kedua tangan anda”.
Rasulullah menjawab: “Barusan Iblis, musuh Allah datang membawa anak
panah api untuk ditancapkan di muka saya, lalu aku berkata: “Aku
berlindung kepada Allah darimu” sebanyak tiga kali, kemudian saya juga
berakata: “Allah telah melaknatmu dengan laknat yang sempurna” sebanyak
tiga kali. Kemudian saya bermaksud untuk mengambilnya. Seandainya saya
tidak ingat doa saudara kami, Sulaiman, tentu saya akan mengikatnya
sehingga menjadi mainan anak-anak penduduk Madinah” (HR. Muslim).
4. Jin atau setan tidak dapat menyerupai Rasulullah
Setan dan jin tidak dapat menyerupai bentuk dan muka Rasulullah Saw.
Oleh karena itu, apabila seseorang bermimi melihat Rasulullah
Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, maka ia sungguh telah melihatnya. Dalam
hadits shahih dikatakan:
“Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa
Sallam bersabda: “Barangsiapa yang bermimpi melihatku, maka dia sungguh
telah melihatku, karena setan tidak dapat menyerupaiku” (HR. Muslim).
5. Jin dan setan tidak dapat melewati batas-batas tertentu di langit
Sekalipun jin dan setan mempunyai kelebihan dapat bergerak dengan
cepat, akan tetapi mereka tidak akan dapat melewati batas-batas yang
sudah ditetapkan yang tidak dapat dilalui selain oleh para malaikat.
Karena apabila mereka berani melewatinya, maka mereka akan binasa dan
hancur. Karena itu pula, jin tidak dapat mengetahui dan mencuri
informasi dari langit sehingga apa yang dibisikkannya ke tukang-tukang
ramal dan dukun adalah kebohongan semata. Untuk lebih jelasnya akan hal
ini, dapat dilihat dalam surat al-Rahman ayat 33-35).
6. Jin tidak dapat membuka pintu yang sudah ditutup dengan menyebut nama Allah
Dalam sebuah hadits Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
“Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: “Tutuplah
pintu-pintu, dan sebutlah nama Allah (ketika menutupnya), karena setan
tidak akan membuka pintu yang sudah terkunci dengan menyebut nama Allah.
Tutup jugalah tempat air minum (qirab dalam bahasa Arab adalah tempat
menyimpan air minum yang terbuat dari kuit binatang) dan bejana-bejana
kalian (untuk masa sekarang seperti lemari, bupet, kulkas dan lainnya)
sambil menyebut nama Allah, meskipun kalian hanya menyimpan sesuatu di
dalamnya dan (ketika hendak tidur), matikanlah lampu-lampu kalian” (HR.
Muslim).
Subhanallah.....
Semoga ALLAH senantiasa
membimbing kita agar selalu mengikuti sunnah Rasulullah Saw dan
menjadikan kita semua sebagai hamba-hamba ALLAH yang senantiasa beriman
dan bertakwa kepada-Nya. Aamiin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar