Jumat, Desember 27, 2013

Stop Cemas Saat Wawancara Kerja


Bagaimana menghadapi wawancara kerja? Pertanyaan ini akan muncul saat Anda mendapat kabar untuk wawancara kerja dari salah satu perusahaan yang Anda minati.

Perihal busana, lokasi wawancara dan datang tepat waktu semua sudah pasti tahu dan mudah mempersiapkannya. Namun, kita akan selalu cemas pada persiapan apa yang harus dilakukan agar bisa lancar menjawab pertanyaan-pertanyaan wawancara kerja nanti.

Kecemasan tingkat tinggi terutama akan dialami oleh teman-teman yang baru lulus. Mereka cenderung menghapal semua tips untuk menjawab pertanyaan wawancara kerja. Sementara, para profesional lain yang sudah pengalaman akan lebih santai dan berasa nothing to lose karena kalaupun tidak sukses wawancara kerja saat ini juga kan masih kerja.

Padahal, kita cuma perlu keluar dari pola pikir kita dan cobalah berpikir dari sudut pandang si pewawancara kerja. Mudahnya begini, bila Anda yang akan menjadi pewawancara kerja maka apa sebenarnya yang Anda mau tahu dari kegiatan itu sehingga Anda yakin bahwa dialah calon pekerja yang sesuai dengan kriteria Anda?

Menjawab inipun kadang susah. Tidak semua pewawancara kerja punya struktur pertanyaan yang baik untuk ditanyakan saat proses wawancara kerja. Beberapa ada yang belum terlatih untuk melakukannya. Saya pun mengalaminya saat awal mulai berperan menjadi pewawancara kerja.

Kami tidak punya persiapan terstruktur informasi apa yang mau ditanyakan. Hal ini membuat kami tidak fokus. Ada hal tertentu yang ingin kami cari informasinya menjadi tidak dapat terpenuhi. Tujuan wawancara kerja menjadi tidak bisa tercapai. Akibatnya, hanya subjektifitas yang muncul dalam menilai hasil wawancara kerja.

Saya jadi berpikir bahwa seharusnya baik pewawancara kerja maupun yang diwawancarai mengerti apa tujuan dari kegiatan wawancara kerja dan apa yang ingin diketahui sesungguhnya dari proses itu.

Dari semua kajian perihal wawancara kerja, saya sangat menyukai tulisan dari George Bradt, penulis buku dan kontributor pada forbes. George bilang bahwa sesungguhnya hanya ada 3 pertanyaan yang ingin diketahui dalam proses wawancara kerja. Ketiga pertanyaan itu adalah: kekuatan, motivasi dan kesesuaian Anda terhadap pekerjaan yang ditawarkan.

1. Kekuatan

Inti dari percakapan wawancara yang pertama adalah untuk mengetahui apakah Anda memiliki pengetahuan, ketrampilan dan kemampuan untuk melakukan pekerjaan tersebut? Pertanyaan-pertanyaan turunan yang sering ditanyakan antara lain:
  • Coba cerita mengenai diri Anda,
  • Coba ceritakan mengenai pekerjaan sekarang ini,
  • Apakah Anda pernah menangani konflik dalam team,
  • Apakah Anda pernah melakukan negosiasi dsb.
Fokuslah pada pencapaian kinerja yang Anda raih selama di bangku pendidikan atau selama bekerja Anda saat ini. Jangan terlalu terpaku pada deskripsi kerja karena pewawancara sudah membacanya dari CV Anda. Berikan penjelasan perihal prestasi dalam jawaban Anda meskipun pewawancara berputar-putar dengan pertanyaannya. Anda sedang mempromosikan diri Anda jadi selipkan prestasi disetiap jawaban bila memungkinkan.

2. Motivasi

Inti dari percakapan wawancara yang kedua adalah untuk mengetahui motivasi Anda bekerja. Pewawancara ingin tahu apa yang membuat Anda ingin bekerja dan tertarik untuk bergabung dengan mereka. Pertanyaan-pertanyaan turunan yang sering ditanyakan antara lain:
  • Kenapa Anda mau pindah dari pekerjaan sekarang,
  • Kenapa Anda tertarik bekerja di perusahaan kami,
  • Ceritakan kenapa Kami harus mempekerjakan Anda dsb.
Satu alasan kenapa pemberi kerja akan bertanya perihal ini. Mereka tahu benar kondisi perusahaannya saat ini sedangkan Anda tidak. Mereka ingin tahu apakah motif Anda bekerja lebih karena berharap penghasilan lebih atau karena keinginan Anda untuk memberikan kontribusi bagi perusahaan.

Tentunya Anda harus berhati-hati dalam pertanyaan motivasi ini. Jangan terjebak untuk bertanya lebih dulu bagaimana benefit yang akan didapatkan. Perusahaan yang baik akan adil terhadap Anda bila memang Anda terbukti memberikan kontribusi baik buat perusahaan.

3. Kesesuaian

Inti dari percakapan wawacara yang ketiga adalah mengetahui apakah anda orang yang tepat untuk menerima pekerjaan tersebut? Anda mungkin punya kemampuan untuk bekerja, dan memiliki motivasi tinggi, tetapi bila cara kerja Anda tidak sesuai dengan budaya perusahaan tentunya kinerja terbaik dari Anda tidak akan muncul.

Pertanyaan-pertanyaan turunan yang sering ditanyakan mengacu pada kesesuaian antara lain:
  • Apa kekuatan dan kekurangan Anda,
  • Anda lebih menyukai bekerja sendiri atau bekerja dengan team,
  • Apa cita-cita Anda dalam 1-3 tahun kedepan dsb.
Pewawancara kerja ingin kepastian bahwa mereka mendapatkan orang yang tepat untuk mengisi kekosongan dalam team mereka tanpa perlu merubah tatanan kerja yang sekarang ini berlaku. Mereka juga ingin kepastian bahwa Anda bisa melakukan penyesuaian kerja dengan cepat dan bisa bekerjasama dengan anggota team lainnya tanpa menemui banyak hambatan.

Penutup

Para sahabat semua. Apa yang diutarakan diatas semoga bisa mengurangi dan menghilangkan kecemasan. Bila kita bekerja selama ini dengan baik ataupun punya prestasi gemilang di bangku kuliah maka semua pertanyaan wawancara kerja tersebut akan mudah untuk dijawab.

Buat saya ini sangat berguna. Saya jadi tahu kemana dan mau apa sebenarnya yang ingin saya ketahui dari proses wawancara kerja. Semoga berguna juga untuk Anda semua baik nanti yang mau jadi pewawancara dan atau menjadi orang yang diwawancarai.

Jangan lupa, segala bentuk komunikasi itu akan menjadi mudah kalau kita bisa membangun kedekatan dengan cepat. Kedekatan dalam proses wawancara akan menghilangkan kecemasan.

Bila masing-masing sudah “klik” proses wawancara kerja akan mengasyikan. Bagaimana hasil akhir apakah Anda lanjut ke tahap selanjutnya atau tidak, tinggal berserah diri saja pada Yang Maha Mengatur Rejeki.

Bagaimana menjalin kedekatan sudah pernah kita bahas di blog ini. Tipsnya sangat bermanfaat dan dapat kita terapkan untuk wawancara kerja. Anda bisa kembali membaca tulisan perihal itu disini
Bangunlah keakraban dengan bijaksana agar proses interview bisa menghasilkan tujuan yang diharapkan.
Demikian. Silahkan bila ingin menambahkan.

sumber : http://dedenhendrayana.com/2013/10/07

Tidak ada komentar: