Rabu, Februari 03, 2016

Apa saja rahasia khasiat ramuan herbal Sano? (Bawang putih + lemon + jahe + cuka apel + madu)


alam penyembuh compressed (2)

Berikut ini dikemukakan hasil studi khasiat tiap bahan yang biasa digunakan untuk membuat ramuan yang diminum, yaitu: bawang putih, lemon, jahe, cuka apel, dan madu.
  1. Bawang putih
  2. Lemon
  3. Jahe (halia)
  4. Cuka apel
  5. Madu
gambar hati - Copy

Bawang putih 

bawang putih

Bagian yang digunakan: Isi / umbi siung bawang putih.

Komponen:
Minyak atsiri, kandungan alicin, vitamin ajoene, vitamin kelompok B, vitamin C, enzim dan sumber mineral unggul termasuk fosfor, zat besi, dan potasium

Aksi farmakologis:
Anti-bakteri dan anti-virus, anti-peradangan, anti-trombotik (penggumpalan darah), anti-obesitas, vasodilator (pelancar aliran darah), penurun tekanan darah, pemurni darah, pengontrol kadar gula darah, penambah energi / stamina, imunitas tubuh, penghilang rasa mual, pembakar / pengontrol lemak, antioksidan,  pelancar pencernaan dan metabolisme, ekspektoran (pembersih), pelindung tubuh dari keracunan, dan pengatur aktivitas saraf.

Umbi bawang putih berkhasiat anti-bakteri yang kuat terhadap organisme penyakit seperti disentri shigella (dysenterrica shigella), tifus salmonella (tiphus salmonella), infeksi streptococcus, dan infeksi stephlococci.

Bawang putih memiliki agen anti-trombotik karena kandungan bahan yang mencegah penggumpalan darah. Sebagai vasodilator (pelancar aliran darah) bawang putih menurunkan tekanan darah tinggi karena membersihkan pembuluh darah.

Bawang putih berdampak signifikan terhadap darah dan penurunan kadar kolesterol jahat (LDL) tanpa mengurangi kadar kolesterol baik (HDL). Bawang putih mengontrol juga produksi kolesterol jahat LDL pada liver (hati).

Bawang putih meningkatkan kekebalan dan meredakan pembengkakan tulang, jaringan, sendi, dan tulang rawan.

Digunakan untuk pengobatan apa saja?
Bawang putih adalah satu jenis pengobatan tradisional tertua di dunia. Digunakan untuk menyembuhkan penyakit infeksi, seperti tifus, disentri, bronkitis, pneumonia, flu dan batuk, serta usus buntu. Dianjurkan untuk mengobati penyakit gangguan jantung, seperti hipertensi (tekanan darah tinggi) dan , emboli paru-paru, dan obesitas. Digunakan juga untuk menyembuhkan penyakit reumatik, asam urat, dan kaku sendi.

Toksitas (indikasi keracunan):
Tidak ada efek samping yang dilaporkan

LEMON (SITRUN)

lemon

Bagian yang digunakan: Jus buah, kulit, dan minyak esensial.

Komponen:
Minyak esensial mengandung 2.5% pektin, limonene, flavonoide citro, vitamin C, dan kalcium.

Aksi farmakologis:
Mendinginkan, menambah energi, berfungsi aromatik (menimbulkan aroma yang diinginkan), meningkatkan kekebalan tubuh, penangkal bakteri, kuman, dan virus, anti-peradangan, pelancar aliran darah, anti-obesitas, penambah energi / stamina, pengurang rasa sakit (analgesik), penghilang rasa mual, penyembuh bercak kulit, jerawat, sariawan, kapalan, bisul, pelancar pencernaan / metabolisme, pelindung tubuh dari keracunan, dan pengatur aktivitas saraf, penenang.

Jus lemon memberikan “kolagen antar-semen cellecular” zat untuk membangun struktur jaringan pembuluh darah otot, tulang, dan tulang rawan. Ini menghasilkan fleksibilitas pada pembuluh darah dan mencegah terbentuknya plak aterosklerosis (penyumbatan pembuluh darah), dan meningkatkan sirkulasi darah ke otak dan pembuluh koroner jantung.

Digunakan untuk pengobatan apa saja? Jus lemon berkhasiat meningkatkan energi, memberi kesegaran, dan menghilangkan kelelahan dan depresi. Digunakan untuk mengobati gangguan pembuluh darah, seperti wasir varises, iskemia miokard (kondisi kekurangan oksigen karena terhentinya aliran darah dari arteri koroner yang mengakibatkan matinya sel-sel jantung), jantung berdebar, dan tekanan darah tinggi. Dianjurkan untuk mengobati penyakit reumatik akut, asam urat, dan sakit saraf. Digunakan juga untuk mengatasi gusi berdarah dan mencegah muntah-muntah, mual, dan vertigo.

Toksitas (indikasi keracunan):
Tidak ada efek samping yang dilaporkan.

JAHE (HALIA)

jahe

Bagian yang digunakan: Rimpang jahe.

Komponen:
Minyak atsiri pada kandungan jahe.

Aksi farmakologis:
Anti-peradangan, penangkal bakteri, kuman, dan virus, anti-penggumpalan darah, penahan rasa sakit (analgesis), pelancar aliran darah, mengurangi tekanan darah tinggi, pemurni darah, karminatif (mengeluarkan udara), anti-obesitas, penambah kekebalan / imunitas, penghilang rasa mual, pembakar / pengontrol lemak, antioksidan, pelancar pencernaan / metabolisme, dan pencahar / pembuangan sisa limbah / peluruh batu ginjal, empedu.

Jahe menghilangkan hambatan kolesterol pada pembuluh darah, mencegah pembekuan darah dan melindungi organ dari penyumbatan dan dampak merusak seperti aterosklerosis (penyumbatan). Mengurangi risiko serangan jantung dan stroke.

Jahe meredakan kondisi radang jaringan tulang, sendi, dan tulang rawan, serta meningkatkan fungsi sendi.

Jahe mengatasi gangguan pencernaan pada kontraksi lambung. Satu gram jahe menekan asam lambung dan sekresi (pengeluaran), mencegah limbung, rasa muntah, dan nyeri perut.

Digunakan untuk pengobatan apa saja?
Jahe digunakan secara intensif untuk mengobati penyakit reumatik, radang sendi, kaku sendi, dan asam urat. Dianjurkan untuk mengobati tekanan darah tinggi, ateroklerosis (penyumbatan pembuluh koroner), alergi hidung, bronkitis, asma, gangguan irama jantung, gangguan pencernaan, diare (muntah berak), perut kembung, dan nyeri perut. Digunakan juga untuk menurunkan berat badan.

Toksitas (indikasi keracunan):
Tidak ada efek samping yang dilaporkan.

CUKA APEL

cuka apel
Bagian yang digunakan: Buah apel.

Komponen:
Cuka apel mengandung pektin, pyridoxine, asam organik, sumber kaya mineral, seperti potasium, kalium, kalcium, tembaga, magnesium, besi, dan fosfor.

Aksi farmakologis:
Pemurni darah, pembakar lemak, penangkal infeksi, anti-peradangan, anti-bentol atau bintik-bintik pada kulit, memperlancar air kencing (diuretik), penambah nafsu makan, anti-penggumpalan darah, anti-obesitas, pelancar aliran darah, pengontrol kadar gula darah, penambah energi / stamina, penambah kekebalan / imunitas, penurun tekanan darah tinggi, pemurni darah, pembakar / pengontrol lemak, pelancar pencernaan /metabolisme, dan pencahar / pembuangan sisa limbah / peluruh batu ginjal, empedu.

Cuka apel amat mempengaruhi serum darah. Membantu menetralkan keasaman akibat keasaman uric, dan melindungi kondisi rawan seperti reumatik dan asam urat.

Cuka apel amat bermanfaat sebagai pembakar lemak, lendir lemak, dan cadangan dahak sehingga memperlancar metabolisme dan mengurangi berat badan, dan memperbaiki fungsi organ-organ vital.

Cuka apel berdampak diuretik (membilas) pada nephron sebagai bagian ginjal yang memproduksi air seni, meningkatkan produksi air seni. Mengeluarkan produk limbah (sisa) melalui air seni seperti asam urat dan batu ginjal.

Cuka apel mempengaruhi metabolisme glukosa (gula), mengurangi kadar gula darah. Juga mengoksidasi dan mengencerkan darah. Mempertahankan sirkulasi darah, dan meningkatkan kesehatan dan fungsi organ-organ vital.

Digunakan untuk pengobatan apa saja?
Cuka apel meningkatkan energi dan kemampuan menyembuhkan dan diajurkan untuk mengobati gangguan jantung, seperti hipertensi (darah tinggi), iskemia miokard (kondisi kekurangan oksigen karena terhentinya aliran darah dari arteri koroner yang mengakibatkan matinya sel-sel jantung), hiperlipidemia (penyakit yang disebabkan meningkatnya lipid atau molekul darah abnormal dalam darah), dan obesitas. Digunakan untuk mengobati radang sendi, asam urat, osteoporosis (pengeroposan tulang), nyeri sendi, dan otot terjepit. Bermanfaat untuk menyembuhkan diabetes, sembelit, dan gangguan pencernaan.

Toksitas (indikasi keracunan):
Tidak ada efek samping yang dilaporkan.

MADU

madu lebah

Kandungan madu

Sumber atau asal: Lebah

Aksi farmakologis:
Anti-bakteri, kuman, virus, penangkal infeksi, antioksidan, melancarkan pencernaan, mengurangi rasa sakit, berfungsi pencahar, anti-penggumpalan darah, penurun tekanan darah tinggi, anti-obesitas, pelancar aliran darah, penambah energi / stamina, penambah kekebalan / imunitas, pengurang rasa sakit / analgesik, penyembuh bercak kulit, jerawat, sariawan, kapalan, bisul, penambah nafsu makan, antioksidan, pelancar pencernaan / metabolisme, pencahar / pembuangan sisa limbah / peluruh batu ginjal, empedu, dan mengawetkan.

Madu mengatur sekresi (pengeluaran) kelenjar dan meningkatkan metabolisme kalcium, dan membantu pertumbuhan dan perkembangan tulang dan gigi anak-anak. Mempengaruhi gerakan usus dan mengurangi rasa sakit. Madu melancarkan saluran pencernaan pada usus, merangsang sekresi pencernaan alami, mengontrol sekresi pencernaan alami, mengontrol HCI, dan meningkatkan proses pencernaan. Membawa efek perubahan generatif pada pembuluh darah dan jaringan penghubung, serta mempertahankan fungsinya. Madu memiliki nilai gizi tinggi yang memberi energi kepada otot-otot, terutama otot jantung dan organ vital. Membangun antibodi dan meningkatkan kekebalan tubuh.

Sebagai zat anti-bakteri, madu menghalangi pertumbuhan bakteri karena kandungan antibodi dan imunitasnya. Sebagai zat anti-obesitas, madu mengendalikan kolesterol dan mengurangi berat badan.

Digunakan untuk pengobatan apa saja?
Madu adalah obat alami, digunakan baik untuk mengobati gangguan penyakit melalui pengobatan dari dalam maupun di luar tubuh.

Dianjurkan untuk mengobati gangguan saluran pencernaan usus, seperti gangguan pencernaan, bisul perut, sembelit, ambeien, dan hilangnya nafsu makan.

Madu secara intensif digunakan untuk mengobati infeksi paru-paru, seperti bronkitis, pneumonia, influenza, kerongkongan gatal, dan pengobatan batuk kering. Juga digunakan untuk mengobati gizi buruk, mengobati penyakit tulang, osteoporosis (pengeroposan), kelelahan, dan depresi. Digunakan juga untuk mengobati penyakit kardiovaskular, seperti darah tinggi, varises, dan penyempitan pembuluh darah.

Digunakan dari luar:
Sebagai penangkal infeksi, madu digunakan untuk mengobati kulit terbakar, gatal-gatal, eksim, ruam-ruam pada tangan, kaki, puting susu, dan kulit.

REFERENSI:
R.C. Wren, F.L.S., Potter’s new cyclopaedia of Botanical Drugs & Preparations, Published by C.W. Danel Co Ltd, England 1973.
Dr. K.M. Nadkarni, Indian Materia Medico, Published by Bombnay Popular, Prakashan 1976.
Herbal Remedies & Homeopath, Published by Strathearn Book Ltd., Toronto, Canada, 2001.
Dr. John Heinerman, Healing Power of Herb, Published by Globe Mini Mags, Globe communication corp, New York, 1993.
Dr. R.N. Choprer, Indigenous Drugs of India, Calcuta, 1958.
E. Nasir, Flora of West Paskistan, Karachi. 1972.

Sumber: https://sbelen.wordpress.com/2014/04/11/apa-saja-rahasia-khasiat-ramuan-herbal-sano-bawang-putih-lemon-jahe-cuka-apel-madu/

Tidak ada komentar: