Jumat, Oktober 16, 2015

Cara Mendisiplinkan Anak


Bagaimana cara menanamkan dan mendidik kedisiplinan pada anak.

Beberapa orang tua mungkin sudah banyak yang tahu cara memberikan pendidikan pada anak mereka tentang kedisiplinan dan prilaku yang baik.


Namun banyak juga orang tua yang kesulitan mengatasi prilaku anak-anak mereka yang nakal dan tidak disiplin.


Mungkin tips sederhana berikut ini bisa membantu menjadikan putra putri Anda semakin disiplin dan berakhlak lebih baik.


Setiap anak dalam usia tertentu memiliki tantangan yang berbeda dalam mengatasi perilaku mereka. Memperlakukan anak usia 5 tahun tentu beda dengan anak usia 15 tahun.

 
Namun, berikut ini adalah beberapa ide disiplin positif yang bisa diterapkan pada rata-rata semua anak:

1. Kenalilah anak Anda sedini dan sebaik mungkin, baik fisik maupun psikis. Kenali watak dan kebiasaannya. Dan sambung rasalah dengan mereka dengan komukasi verbal maupun non verbal. Tunjukkan jika Anda menyayangi dan bisa menjadi teman bagi mereka.


2. Jika ada anak yang secara fisik, emosional atau secara moral, mempunyai keterbatasan mungkin tidak layak mendisiplinkannya dengan cara-cara umum.  Mereka tentu membutuhkan penanganan lebih khusus dan hubungilah ahli anak untuk membantu Anda.


3.  Memiliki prinsip-prinsip dasar yang sederhana dalam menentukan suatu aturan tertentu dengan segala konsekuensinya. Dan Anda sebagai orang tua harus pula mematuhinya.


4.  Jadilah konsisten, namun fleksibel. Sebagai orang tua, Anda perlu konsisten dalam memastikan perilaku anak dan ditangani dengan tepat setiap waktu. Namun, Anda juga harus cukup fleksibel untuk menyadari bahwa solusi disiplin yang sama mungkin tidak cocok untuk setiap anak, setiap waktu.


5. Pujilah anak-anak Anda ketika mereka berperilaku baik. Dan jika melakukan kesalahan sampaikanlah padanya bahwa hal tersebut salah, berilahlah saran dan masukan untuk bisa berbuat lebih baik. Hal ini akan mendorong anak bersemangat melakukan perbaikan. Karena merasa dihargai dan dihormati.


6. Bersikaplah proaktif ketimbang reaktif. Jangan menunggu anak Anda melakukan kesalahan, selalu lindungi anak anda dari berbuat tidak baik sedini mungkin. Menjaga lebih baik daripada mengobati.


7.  Gunakan kata-kata bernada "mengatakan" layaknya seorang teman, bukannya "memerintah"


8.  Beritahukan tentang hal-hal tertentu yang tidak bisa ditawar. Jelaskan dengan baik pada anak-anak Anda beberapa hal yang tidak bisa ditawar-tawar lagi. Beberapa contoh termasuk mandi, menyikat gigi, atau belajar.


9. Dorong anak Anda untuk memecahkan masalahnya sendiri dengan bimbingan Anda tentunya.


10. Gunakan humor atau permainan. Anak anda akan merasa nyaman melakukan tugasnya tanpa menyadari bahwa itu adalah perintah Anda.


mendidik-anak


 
Para orang tua harus menghindari penggunaan hukuman berikut pada anak-anak mereka:

1. Mengancam. Ini tidak akan bekerja dengan baik, karena anda akan kehilangan kredibilitas Anda didepan anak Anda (mereka akan tahu Anda berbohong) atau mereka akan takut Anda benar-benar akan meninggalkan mereka (dan mereka akan menganggap Anda membencinya).


2. Jangan pernah membandingkan pribadi anak dengan pribadi lain. Anda telah menghina dan melecehkannya dan ini akan berpengaruh pada prilakunya. mereka akan mudah dihinggapi rasa iri dan minder dalam pergaulannya.


3. Penyuapan. Ini mungkin bekerja dalam jangka pendek, tetapi dalam waktu berikutnya Anda akan membutuhkan suap yang lebih besar lagi untuk memperbaiki perilaku mereka. Dan parahnya lagi, anak akan terbiasa dengan prilaku negatif lainnya yaitu suap menyuap.


4.  Disiplin fisik seperti memukul, mencubit, atau amarah meledak-ledak. Orangtua sering menggunakan disiplin fisik sebagai pilihan terakhir, ketika mereka marah atau frustrasi dengan prilaku anak. Jangan sekali-kali ini dilakukan, karena sadar atau tidak Anda akan kecanduan. Begitu juga si anak, mereka juga akan kecanduan. Belum lagi cedera yang mungkin akan ditimbulkan, baik cedera fisik maupun psikis. Seperti luka dalam, penyimpangan prilaku, kehilangan percaya diri dll.


Ingat bahwa kata disiplin berarti memberi tahu dan memberi pelajaran tentang kedisiplinan. Bukan pemaksaan dan hukuman. Bila Anda sedang mendisiplinkan anak Anda, Anda harus mengetahui tujuan anda dalam melakukannya. Yaitu untuk membantu mereka belajar disiplin diri, bukan menjadikan anak anda menjadi pribadi yang lain.


Dengan cara yag baik dan bijaksana, maka kata "Disiplin" tidak akan dicerna oleh anak sebagai kata "Kekerasan sikap ataupun fisik" yang menakutkan. Sehingga mereka bisa menjadikan diri mereka sendiri menjadi lebih baik dengan kesadarannya bukan karena ketakutan.


Pada akhirnya dengan kesadaran mereka sendiri, mereka dapat mengikuti aturan masyarakat, menjadi pribadi yang lebih baik, bahagia dan orang-orang sukses. Anda juga harus ingat bahwa Anda adalah teladan bagi anak Anda dan mereka belajar lebih banyak atau lebih, tentang aturan-aturan dengan menonton dan meniru Anda.

 
Kesuksesan adalah keberuntungan namun mau belajar dan berlatih adalah keberuntungan terbesar.


sumber : http://www.blog.kedaigadogado.com/2012/06/cara-mendidik-anak-menjadi-disiplin.html

Tidak ada komentar: